• Bisnis

Sinyal Penulihan Ekonomi Mulai Terbaca, Ini Penjelasan Airlangga

Asrul | Sabtu, 19/09/2020 10:04 WIB
Sinyal Penulihan Ekonomi Mulai Terbaca, Ini Penjelasan Airlangga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

beritakaltara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan sejumlah indikator sinyal pemulihan ekonomi di tengah pandemi covid-19.

"Pemerintah percaya bahwa dengan optimalisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) maka aktivitas ekonomi tanah air akan terus membaik," katanya di Jakarta, Jumat (18/9/2020).

Salah satu indikator yang mengalami perbaikan, kata Airlangga, adalah surplus perdagangan pada Agustus 2020 sebesar 2,3 miliar dolar AS. Surplus perdagangan ini terjadi dalam empat bulan berturut-turut,  yang didorong oleh surplus non-migas 2,66 miliar dolar AS dan defisit migas minus 0,34 miliar dolar AS.

Selain itu, neraca perdagangan secara tahun berjalan mulai Januari hingga Agustus 2020 juga tercatat surplus sebesar 11,05 miliar dolar AS.

"Ekspor pertanian sepanjang Januari sampai Agustus 2020 tumbuh 8,59 persen (ytd) terutama ekspor buah-buahan. Jadi hortikultura sudah menjadi bagian dari ekspor kita," kata dia.

Indikator berikutnya adalah Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur, Indeks Keyakinan Konsumen, Penjualan Ritel, Penjualan Kendaraan Bermotor, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) Investasi, dan Inflasi Inti.

Menuru Airlangga, PMI Manufaktur saat penerapan PSBB turun drastis ke 27,5. Namun ketika beberapa kegiatan masyarakat telah mulai dilaksanakan, PMI naik ke level 50,8.

"Itu di atas rata-rata, standar PMI adalah 50," katanya.

Tak hanya itu, ia menegaskan Indonesia termasuk negara yang dapat menekan jumlah kematian, dengan kinerja ekonomi yang relatif lebih baik. Hal ini menunjukkan keberhasilan dari upaya pemerintah untuk menangani pandemi.

Hal itu terlihat berdasarkan data dari "https://ourworldindata.org/covid-health-economy" mengenai perbandingan antara kinerja ekonomi dengan jumlah kematian COVID-19 per 1 juta penduduk berbagai negara.

"Penanganan di Indonesia relatif berada dalam posisi yang cukup baik. Misalnya jika dibandingkan dengan Jerman, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Belanda," kata Airlangga.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US