• Nasional

Menghebohkan, Narasi Gagal Panen Food Estate Kalteng Terlalu Dilebih-Lebihkan

Asrul | Kamis, 04/02/2021 09:10 WIB
Menghebohkan, Narasi Gagal Panen Food Estate Kalteng Terlalu Dilebih-Lebihkan Seorang ibu rumah tangga berjalan di pematang sawah. (Foto: Ist)

Kalimantan Tengah, beritakaltara.com - Kepala Dinas Hortikukultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, Sunarti mengatakan, narasi gagal panen food estate Kalimantan Tengah sangat berlebihan dan juga menyedihkan.

"Kami di lapangan ini terus bekerja keras dalam rangka meningkatkan produksi food estate. Sehingga tidak mungkin rasanya area lumbung pangan ini mengalami gagal panen," ujar Sunarti saat meninjau area siap panen di Kabupaten Pulang Pisau, Kamis (4/2).

Menurut Sunarti, narasi gagal panen sangat berlebihan, juga menyedihkan. Faktanya, banyak petani dan para pengusaha tani yang terus bergeliat mengambil untung dari program jangka panjang yang digagas Presiden Joko Widodo tersebut.

"Kalimat gagal panen itu tidak melihat persoalan secara utuh dan tidak mewakili luasan food estate yang mencapai 10 ribu hektare. Memang ada yang menurun, tapi itu hanya sebagian kecil saja, dan penyebabnya adalah faktor cuaca seperti angin dan hujan," katanya.

Makanya, kata Sunarti, ke depan jika terjadi kendala cuaca semacam ini sebaiknya para petani segera melaporkan kepada petugas penyuluh yang ada di lapangan. Bukan berarti, mengambil keputusan lalu membuat pernyataan.

"Agar hasilnya ke depan itu baik tentunya dalam pola budidayanya harus mengikuti pola yang sudah dianjurkan oleh para petugas kita. Kan gini, mungkin selama ini mereka masih melakukan budidaya dengan cara tabur benih yang bisa saja mempengaruhi pertumbuhannya, sehingga mudah roboh diterjang cuaca buruk," katanya.

Adapun terkait pola tanam yang dilakukan, Sunarti mengatakan, pemerintah daerah selalu mendorong petani untuk melakukan tiga kali produksi dalam setahun. Pola tanam semacam itu dinilai memungkinkan karena benih yang digunakan merupakan benih unggul jenis impara 42.

"Memang sebelumnya masyarakat sekitar sini budidaya tanamannya hanya dua kali dalam setahun, tapi kita dari pemerintah mendorong untuk menjadikan 3 kali dalam setahun. Kenapa? sebab benih yang digunakan adalah benih unggul," katanya.

Dalam rilis resmi Kementan, yang direma Jurnas.com disebebutkan, para petani padi di Kalimantan Tengah, khususnya yang berada di wilayah food estate, kini tengah bersiap melakukan panen.

Menurut Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah, Syamsuddin rata-rata hasil panen akan mendapatkan 4-6 ton per hektare.

"Kami sudah melihat kondisi lahan dan pertanaman, dan siap dilakukan panen pada minggu pertama Februari sekitar 200-250 hektare." ujarnya dia saat ditemui di lokasi food estate, Sabtu (30/1).

Syamsuddin menambahkan, saat ini pemerintah terus melakukan intervensi mekanisasi dengan mengirim berbagai alsintan hingga ratusan unit.  "Ke depan kita akan intervensi terus area food estate ini dengan teknologi dan mekanisasi," katanya.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US