• Nasional

Pasca Brexit, Inggris Semakin Bergantung pada Buah dan Sayur Maroko

Asrul | Kamis, 25/03/2021 12:27 WIB
Pasca Brexit, Inggris Semakin Bergantung pada Buah dan Sayur Maroko Berbagai buah dan sayuran lokal terlihat di sebuah toko di pinggiran Marrakesh, Maroko pada 8 November 2018 [Yuriko Nakao / Getty Images]

Jakarta, Beritakaltara.com - Ketergantungan Inggris pada buah dan sayuran Maroko telah tumbuh pesat setelah penarikannya dari UE pada akhir tahun lalu, mendorongnya untuk membangun mitra dagang alternatif.

Menurut statistik yang dirilis oleh HM Revenue and Customs (HMRC) dan disusun oleh Fruit and Vegetable Facts, impor produk Maroko dari Inggris untuk Januari 51 persen lebih banyak daripada Januari tahun lalu. Zukini dan stroberi Maroko telah mengalami impor yang sangat kuat dan lebih terlihat di supermarket Inggris.

Menteri Pertanian Maroko, Aziz Akhannouch, mengatakan ekspor buah dan sayuran negara itu mencapai 474.000 ton pada Januari. Menurutnya, lebih dari enam persen ekspor semacam itu ditujukan ke pasar Inggris. 

"Sektor pertanian di Maroko menyumbang sembilan belas persen dari PDB negara itu dan mempekerjakan lebih dari empat juta orang," katanya dilansir Middleeast, Kamis (25/03).

Inggris mengimpor hasil yang jauh lebih sedikit dari negara-negara UE pada bulan Januari dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dengan impor turun dua puluh persen.

Baru-baru ini dilaporkan bahwa rute pengiriman "Brexit buster" langsung yang baru akan didirikan antara Inggris dan Maroko. 

Kapal milik United Seaways akan menghubungkan Poole di Dorset ke kota Tangier di Maroko dan akan membantu melewati kemacetan lalu lintas pasca-Brexit dan prosedur bea cukai tambahan untuk menghadapi barang yang datang melalui Eropa. 

Layanan ini diharapkan dapat mengurangi waktu perjalanan dari lebih dari enam hari lewat darat menjadi di bawah tiga hari.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US