Bogor, beritakaltara.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI menegaskan bahwa sektor pertanian adalah bagian terpenting dalam membangun dan memperkuat fondasi kesejahteraan rakyat.
Penegasan ini disampaikan
Gus AMI saat
Road Show Politik Kesejahteraan perdana, kerjasama antara DPR RI dengan Institute Pertanian Bogor (IPB) pada Sabtu (3/4/2021).
Gus AMI mengatakan, membangun politik kesejahteraan tak bisa lepas dari politik
pertanian, karena hampir separuh lebih dari rumah tangga miskin di pedesaan adalah petani.
"Sehingga kalau kita ingin mengentaskan kemiskinan maka harus memperkuat sektor
pertanian," jelasnya.
Gus AMI menambahkan, tarik menarik efek ekonomi global yang tidak punya pakem saat ini membiat Indonesia harus menyiapkan satu sistem yang kuat dan kokoh serta mandiri.
Pasar global yang bebas ini, jelas
Gus AMI, mau tak mau harus dihadapi dengan satu sistem kemandirian ekonomi yang kuat.
"Salah satunya yang penting sekali kita benahi adalah
pertanian. Karena
pertanian sudah menjadi pilihan dari setiap kepemimpinan politik dan visi haluan negara kita," jelasnya.
Namun,
Gus AMI menyebut strategi pembangunan
pertanian harus terus menerus dilakukan perbaikan dan lenyempurnaan. Dan kini kita sadar betul bagaimana
pertanian menjadi penolong di masa-masa sulit akibat pandemi.
"Pertanian memiliki kontribusi sangat signifikan bagi masa depan ekonomi kita dan bagi kesejahteraan masyarakat," tegas
Gus AMI.
Road Show Politik Kesejahteraan yang digelar secara virtual melalui aplikasi Zoom dan live streaming di kanal media sosial DPR RI ini adalah rangkaian Webinar bedah buku karya
Gus AMI berjudul Negara dan Politik Kebangsaan yang baru saja dilaunching pada Maret 2021.
Dalam kesempatan itu, hadir sebagai pembedah buku Dekan FEM IPB, Nunung Nuryantono, Guru Besar Ilmu Ekonomi FEM IPB, Didin S. Damanhuri, dan Pengamat Ekonomi Pertanian, Khudhori.
Rektor IPB, Arif Satria menyambut baik acara tersebut. Menurut Arif, karya
Gus AMI itu adalah pondasi untuk meraih kesejahteraan yang berkeadilan di Indonesia sekaligus membangun optimisme.
“Moga-moga para panelis yang sangat berkompeten bisa membedah secara komprehensif apa yang ada dalam huku gus AMI ini. Buku ini sangat dalam, sekaligus ikhtiar untuk menatap masa depan bangsa seperti apa. Kita sebagai civitas akademika punya tanggung jawab untuk membangun optimisme,” kata Arif.