• Nasional

AS Sebut Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina Lebih Banyak dari 2014

Asrul | Selasa, 20/04/2021 11:57 WIB
AS Sebut Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina Lebih Banyak dari 2014 Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin (Foto: Reuters)

Washington, Beritakaltara.com - Peningkatan militer Moskow di perbatasan dengan Ukraina lebih besar daripada pada tahun 2014 ketika Rusia menginvasi Krimea. Hal itu disampaikan juru bicara Pentagon yang menggambarkan pengerahan itu sangat mengkhawatirkan

Sementara Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell menyebut angka 150.000 tentara Rusia di perbatasan Ukraina, sebelum merevisi menjadi 100.000. Juru Bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), John Kirby menolak menyebutkan angka yang spesifik.

"Ini adalah penumpukan terbesar yang kami lihat sejak 2014, yang mengakibatkan pelanggaran kedaulatan Ukraina dan integritas teritorial. Ini pasti lebih besar dari yang terakhir di tahun 2014," kata Kirby dalam konferensi pers pada Senin (19/4).

"Saya tidak akan membahas jumlah atau formasi pasukan tertentu dalam hal penambahan Rusia. Kami terus melihat penumpukan itu, seperti sebelumnya, sangat mengkhawatirkan kami," kata Kirby.

"Kami tidak percaya bahwa penumpukan ini kondusif bagi keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan dengan Ukraina dan tentu saja tidak di Krimea yang diduduki," katanya.

"Kami pasti mendengar Rusia menyatakan bahwa ini semua tentang pelatihan," tambahnya. "Tidak sepenuhnya jelas bagi kami bahwa memang itulah tujuannya."

Seorang tentara Ukraina tewas dan lainnya terluka pada Minggu dalam bentrokan dengan separatis di timur negara itu, di mana konfrontasi semacam itu meningkat di tengah ketegangan baru dengan Moskow.

Ukraina khawatir Kremlin, yang secara luas dianggap sebagai ayah baptis militer dan politik separatis pro-Rusia di wilayah timur Donbass, sedang mencari alasan untuk menyerang.

Moskow mengatakan pihaknya "tidak mengancam siapa pun" sementara juga mengecam apa yang disebutnya "provokasi" Ukraina.

Perang di Donbass telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa, dan hampir 1,5 juta orang telah mengungsi sejak dimulai tujuh tahun lalu setelah pencaplokan Moskow atas semenanjung Krimea di Ukraina. (AFP)

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US