• Nasional

Partai Macron dan Le Pen Diprediksi Gagal Mencapai 10% di Pilkada Prancis

Asrul | Senin, 21/06/2021 08:09 WIB
Partai Macron dan Le Pen Diprediksi Gagal Mencapai 10% di Pilkada Prancis Presiden Prancis Emanuel Macron

Paris, beritakaltara.com - Partai La République En Marche (LREM) yang didirikan oleh Emmanuel Macron, serta lawannya Partai Reli Nasional milik Marine Le Pen, diprediksi gagal dalam putaran pertama pemilihan kepala daerah di Prancis.

Dikutip dari BBC pada Senin (21/6), jajak pendapat menunjukkan partai Macron berisiko gagal mencapai 10 persen yang dibutuhkan untuk ambil bagian dalam putaran kedua akhir pekan depan.

Sementara Partai Reli Nasional sayap kanan diperkirakan akan berada di urutan kedua. Partainya diperkirakan akan memuncaki pemungutan suara putaran pertama Minggu mendatang, dan memenangkan setidaknya satu wilayah untuk pertama kalinya.

Salah seorang anggota parlemen LREM, Aurore Bergé, menggambarkan jumlah pemilih yang sangat rendah, yakni 66 persen pemilih abstain sebagai sebuah bencana sipil.

Dia menyalahkan ketidakmampuan pemerintah menginspirasi kepercayaan pada lembaga-lembaga politik.

"Mari kita hadapi itu, hasilnya ditandai dengan abstain yang deras dan juga bersejarah hampir 70 persen karena ketidakpercayaan terhadap sistem pemilihan, yang membuat pemilih merasa tidak ada yang bisa berubah, bahwa semuanya telah disita," ujar dia.

Sebagaimana diketahui, rakyat Prancis akan menghadapi pemilihan dewan baru untuk 13 wilayah daratan Prancis, ditambah satu di luar negeri, serta 96 departemen. Ada lebih dari 15.700 kandidat yang memperebutkan 4.100 kursi.

Pemilihan ini diawasi secara khusus, karena pemilihan presiden berikutnya kurang dari setahun lagi. Karenanya, pilkada ini digunakan untuk memenangkan hati pemilih.

Hasil awal yang dirilis oleh Ipsos menunjukkan Les Républicains menempati posisi pertama dengan 27,2 persen suara, di depan Partai Reli Nasional dengan 19,3 persen, diikuti oleh partai Hijau, Sosialis Party dan LREM dengan 11,2 persen suara.

Ini adalah pertama kalinya partai Presiden Macron ikut serta dalam pemilihan kepala daerah. Dalam pilkada yang digelar pada 2015 lalu, La République en Marche tidak ikut serta.

Partainya tidak diharapkan untuk melakukannya dengan baik dalam pemilihan ini. Bulan lalu seorang menteri mengatakan kepada kantor berita AFP, "Pemilu ini tidak pernah baik untuk partai yang berkuasa. Anda selalu mendapatkannya."

Namun LREM bernasib lebih buruk dari yang diharapkan. Sebab partai tersebut tidak akan memenangkan wilayah mana pun secara langsung, setelah gagal mendapatkan dukungan yang cukup di wilayah lokal. LREM hanya menerima cukup suara untuk lolos ke babak berikutnya.

Diketahui, pemilihan kepala daerah ditunda selama tiga bulan karena pandemi. Akan ada putaran kedua pada 27 Juni mendatang.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US