• Nasional

Obat Terapi Covid-19 Langka, Jay Octa: Menkes Harus Minta Maaf

Agus Mughni Muttaqin | Sabtu, 31/07/2021 09:25 WIB
Obat Terapi Covid-19 Langka, Jay Octa: Menkes Harus Minta Maaf Presiden Jokowi saat mengecek obat di apotek deket Istana Kepresidenan Bogor

Jakarta, Beritakaltara.com – Mantan Kepala Sekretariat Direktorat Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN ) Jokowi, Jay Octa mendesak Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, meminta maaf ke rakyat terkait kurangnya alat kesehatan di rumah sakit serta langkanya obat untuk penanganan pasien COVID 19 di apotik.

“Menkes sebaiknya mengevaluasi kinerjanya dan turun ke lapangan. Untuk kasus habisnya obat untuk penanganan COVID 19, ia harus minta maaf ke rakyat,” kata Jay Octa dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Rabu (28/7/2021).

Kelangkaan obat terapi Covid-19 di apotek bukanlah isapan jempol. Bahkan sekelas Presiden Joko Widodo pun mengetahui hal itu saat sidak ke Apotek di Bogor pada 23 Juli lalu.

Saat itu Presiden Jokowi mengecek ketersediaan beberapa obat terapi Covid-19, misalnya antivirus Oseltavimir. Ternyata stok obat tersebut kosong!

“Di apotik yang berjarak sekitra 15 menit dari kediaman Presiden saja obat (untuk pasien Covid-19) tidak ada. Bagaimana dengan yang di daerah – daerah,” ujar Jay.

Menurut Jay, Menteri Kesehatan seharusnya bisa menterjemahkan apa yang dimaui Presiden Joko Widodo. Bukan malahan Presiden yang harus sampai memantau stok obat di level apotik, dan ternyata stok nihil pula. “

Menteri itu pembantu Presiden, jangan hanya memonitor kondisi lapangan secara virtual, melalui zoom saja. Datangi Rumah sakit, dan apotik – apotik. Tidak etis Presiden harus turun jauh ke bawah, sedangkan itu kan tanggung jawab Menteri Kesehatan,” tambah Jay.

Terkait tingginya angka kematian karena Covid-19 di Indonesia belakangan ini, menurut Jay Octa, tak bisa dilepaskan dari peran Kementerian Kesehatan.

Data menunjukkan selama dua pekan terakhir, kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia terus berada di atas 1.000 kasus. Hari ini jumlah pasien yang meninggal sebanyak 1893 orang sehinggga total kematian sejak awal pandemi Maret tahun lalu, mencapai 90 552 orang.

"Tingkat kematian murni tanggung jawab Kemenkes sebagai leading sector penanganan teknis. Menkes jangan cuci tangan mencari kambing hitam, “ katanya.

Kemenkes, tambah Jay, juga mesti memberi perhatian lebih pada pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri. “Karena banyak dari mereka yang melakukan isoman yang akhirnya tak tertolong,” tuntas Jay Octa

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US