• Nasional

Kim Jong Un Terjunkan Militer Bantu Daerah Terdampak Bencana

Asrul | Minggu, 08/08/2021 13:09 WIB
Kim Jong Un Terjunkan Militer Bantu Daerah Terdampak Bencana Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin pertemuan ke-14 yang diperbesar dari Biro Politik Komite Sentral ke-7 WPK dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis pada 2 Juli 2020 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) di Pyongyang. KCNA via REUTERS

Pyongyang, Beritakaltara.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menerjunkan militer untuk membantu daerah terdampak bencana hujan lebat, di tengah kekhawatiran atas krisis ekonomi dan kekurangan pangan.

Komisi Militer Pusat Partai Pekerja mengadakan pertemuan cabangnya di provinsi timur Hamgyong Selatan, dalam rangka membahas kerusakan dan pemulihan dari hujan.

Kim tidak menghadiri pertemuan itu, tetapi pejabat partai menyampaikan pesannya bahwa militer harus memulai kampanye bantuan dan menyediakan pasokan yang diperlukan di wilayah tersebut, menurut laporan KCNA.

"Juga ditekankan bahwa dia menyerukan kebangkitan dan membangkitkan pejabat (partai) untuk melancarkan kampanye pemulihan dengan terampil dan pantang menyerah," kata Kim dikutip dari Reuters pada Minggu (8/8).

KCNA tidak merinci tingkat kerusakan akibat hujan, namun komisi militer mengeksplorasi langkah-langkah darurat untuk membangun kembali daerah yang dilanda bencana, menstabilkan kehidupan masyarakat, mencegah virus corona dan meminimalkan kerusakan tanaman.

Pada Juni lalu, Kim mengungkapkan bahwa Korut menghadapi situasi krisis pangan akibat pandemi virus corona dan topan tahun lalu, dan baru-baru ini bank sentral Korea Selatan mengatakan ekonomi Korea Utara mengalami kontraksi terbesar dalam 23 tahun pada tahun 2020.

Korea Utara belum mengkonfirmasi adanya kasus Covid-19, tetapi menutup perbatasan, menghentikan perdagangan, dan memberlakukan tindakan pencegahan yang ketat, melihat pandemi sebagai masalah kelangsungan hidup nasional.

Anggota parlemen Korea Selatan pekan lalu membeberkan bahwa Korea Utara membutuhkan sekitar 1 juta ton beras, karena cadangan militer dan darurat telah habis.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US