• Nasional

Mampu Rebut Afghanistan, Ini Rahasia Sumber Pendapatan Taliban

Asrul | Sabtu, 28/08/2021 12:16 WIB
Mampu Rebut Afghanistan, Ini Rahasia Sumber Pendapatan Taliban Kelompok Taliban (Foto: Doknet)

Kabul, Beritakaltara.com - Sebagai kelompok militan yang berhadapan vis-a-vis pemerintahan yang sah, kelompok Taliban membutuhkan pendapatan yang tidak sedikit.

Bukan saja untuk memenuhi kebutuhan pokok sumber daya yang ada di dalam tubuh Taliban, namun juga melengkapi persenjataan guna melawan tentara Afghanistan yang dibantu oleh Amerika Serikat (AS).

Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pendapatan tahunan kelompok militan itu sejak 2011 hingga sekarang diperkirakan sekitar US$400 juta. Dan pada akhir 2018 diperkirakan meningkat secara signifikan hingga US$1,5 miliar per tahun.

Menurut laporan BBC pada Sabtu (28/8), berikut ini empat sumber pendapatan Taliban, yang membuat kelompok itu tidak khawatir dengan keuangan pasca merebut Afghanistan dari tangan Ashraf Ghani:

1. Donasi luar negeri

Sejumlah pejabat Afghanistan dan AS sudah lama menuduh negara-negara tertentu, termasuk Pakistan, Iran dan Rusia, memberikan bantuan keuangan kepada Taliban. Namun tudingan ini ditolak mentah-mentah.

Warga negara Pakistan dan beberapa negara Teluk termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar juga dianggap sebagai kontributor individu terbesar.

Meskipun tidak mungkin diukur secara tepat, sumber-sumber pendanaan ini dianggap memberikan proporsi yang signifikan dari pendapatan Taliban. Menurut para ahli, nilainya bisa mencapai US$500 juta per tahun.

Sebuah laporan rahasia intelijen AS memperkirakan bahwa pada tahun 2008 silam Taliban menerima US$106 juta dari sumber asing, khususnya dari negara-negara Teluk.

2. Perdagangan narkoba

Taliban menjalankan sistem perpajakan untuk menutupi operasi pemberontak mereka, termasuk perdagangan obat-obatan terlarang.

Sebagaimana diketahui, Afghanistan adalah produsen opium terbesar di dunia, yang dapat disuling menjadi heroin.

Dengan perkiraan nilai ekspor tahunan sebesar US$1,5-3 triliun, opium adalah bisnis besar, dan Taliban memasok sebagian besar heroin di seluruh dunia.

Pajak budidaya sebesar 10 persen dikumpulkan dari petani opium, menurut pejabat pemerintah Afghanistan. Pajak juga dikumpulkan dari laboratorium yang mengubah opium menjadi heroin, serta para pedagang yang menyelundupkan obat-obatan terlarang. Perkiraan pendapatan tahunan Taliban dari ekonomi obat terlarang berkisar antara US$100-400 juta.

Perdagangan narkoba menyumbang hingga 60 persen dari pendapatan tahunan Taliban, menurut keterangan komandan AS Jenderal John Nicholson dalam laporan Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (Sigar) 2018.

3. Memperluas area kendali

Jaringan keuangan Taliban jauh melampaui pajak hanya untuk bisnis opium.

Dalam sebuah surat terbuka pada tahun 2018, Taliban memperingatkan para pedagang Afghanistan untuk membayar pajak atas berbagai barang, termasuk bahan bakar dan bahan bangunan, ketika bepergian melalui daerah-daerah yang mereka kuasai.

Setelah menggulingkan pemerintah Afghanistan, Taliban mengendalikan semua rute perdagangan utama di negara itu, termasuk penyeberangan perbatasan. Kelompok itu juga menciptakan lebih banyak sumber pendapatan potensial dari impor dan ekspor.

Selama dua dekade terakhir, sejumlah besar uang Barat juga secara tidak sengaja berakhir di kantong Taliban. Pertama, Taliban mengenakan pajak pada proyek pembangunan dan infrastruktur, termasuk jalan, sekolah, dan klinik, yang sebagian besar didanai oleh Barat.

Kedua, Taliban diperkirakan telah menghasilkan puluhan juta dolar setiap tahun dari pajak pengemudi truk yang memasok pasukan internasional yang ditempatkan di berbagai bagian negara itu.

4. Tambang dan mineral

Afganistan kaya akan mineral dan batu mulia, sebagian besar di antaranya kurang dieksploitasi akibat konflik bertahun-tahun. Industri pertambangan di Afghanistan bernilai sekitar US$1 miliar per tahun, menurut pejabat pemerintah Afghanistan.

Sebagian besar ekstraksi dalam skala kecil dan sebagian besar dilakukan secara ilegal. Taliban menguasai lokasi penambangan dan memeras uang dari operasi penambangan legal dan ilegal yang sedang berlangsung.

Dalam laporan tahunan 2014, Tim Pemantau Dukungan dan Sanksi Analitis PBB mengatakan bahwa Taliban menerima lebih dari US$10 juta per tahun dari 25 hingga 30 operasi penambangan ilegal di provinsi Helmand selatan.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US