• Nasional

Singapura Kirim 500.000 Dosis Vaksin Pfizer-BioNTech ke Australia

Asrul | Selasa, 31/08/2021 13:23 WIB
Singapura Kirim 500.000 Dosis Vaksin Pfizer-BioNTech ke Australia Ilustrasi. Vaksin Pfizer (foto: Shutterstock)

Singapura, Beritakaltara.com - Singapura akan mengirimkan 500.000 dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech ke Australia sebagai bagian dari perjanjian berbagi dosis. Demikian kata Kementerian Luar Negeri (MFA) Australia, pada Selasa (31/8).

Menurut Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong dalam sebuah unggahan di Facebook, Australia akan mengirim jumlah vaksin yang sama kembali ke Singapura pada Desember berdasarkan kesepakatan itu.

MFA mengatakan, setengah juta dosis yang dikirim Singapura akan berasal dari stok yang ada dan negara itu memiliki cukup untuk memenuhi kebutuhannya saat ini.

Kementerian menambahkan bahwa dosis yang dikembalikan di akhir tahun berpotensi digunakan sebagai suntikan penguat untuk "segmen tertentu" populasi Singapura yang dapat mengambil manfaat dari peningkatan tersebut.

"Pengaturan ini akan memungkinkan kedua negara untuk saling mendukung dalam mengoptimalkan jadwal kami masing-masing untuk memvaksinasi populasi kami terhadap COVID-19," kata MFA.

"(Ini) akan membantu Australia mempercepat program vaksinasinya di tengah peningkatan kasus saat ini yang disebabkan oleh varian Delta."

MFA juga mengatakan bahwa Singapura berterima kasih kepada Pfizer dan BioNTech yang telah membantu memfasilitasi pengaturan pembagian dosis.

Dalam unggahan Facebook-nya, Lee memuji langkah tersebut sebagai contoh lain dari Kemitraan Strategis Komprehensif antara kedua negara. "Senang mendukung upaya mereka agar warga Australia divaksinasi sesegera mungkin," kata Lee.

"Negara-negara harus bersatu dalam pertempuran untuk memadamkan pandemi, sehingga kita semua bisa masuk ke new normal. Singapura siap melakukan bagian kita," sambungnya.

Menurut ABC News, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan bahwa dosis akan diterima minggu ini, dan diluncurkan di seluruh Australia mulai minggu depan, untuk dibagikan secara merata dengan semua negara bagian dan teritori berdasarkan populasi.

"Kita perlu memvaksinasi seluruh negeri dan kita perlu agar dosis itu berpindah dari satu ujung negara ke ujung yang lain dan untuk diambil," katanya.

Langkah ini akan membantu program vaksinasi nasional Australia dengan menginokulasi dua kelompok usia - mereka yang berusia 16 hingga 29 tahun, dan mereka yang berusia 12 hingga 15 tahun, kata Morrison mengutip ABC News. (CNA)

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US