• Kalimantan Utara

Presiden Putin Siapkan Rencana Selanjutnya untuk Ukraina

Asrul | Jum'at, 04/03/2022 08:55 WIB
Presiden Putin Siapkan Rencana Selanjutnya untuk Ukraina  Vladimir Putin siapkan rencana selanjutnya untuk Ukraina setelah serangan memasuki pekan kedua (Foto: Reuters)

Kalimantan Utara - Rusia sedang menyiapkan rencana selanjutnya atas operasi militer khusus di Ukraina. Serangan ke Ukraina dimulai pada 24 Februari dan hingga kini, Jumat (4/3), telah memasuki hari ke-9.

Berbicara dalam pembukaan pertemuan Dewan Keamanan Nasional, Presiden Vladimir Putin menegaskan misi utama Rusia di Ukraina adalah membasmi neo-Nazi atau Denazifikasi.

Dia juga menekankan tak bermaksud menguasai atau menduduki negara tetangganya itu serta menggarisbawahi bahwa orang Rusia dan Ukraina adalah satu.

Sampai tujuannya tercapai, Putin tampaknya tidak akan mengindahkan seruan global untuk mengakhiri pertempuran meski dihujani sanksi internasional secara bertubi-tubi. Sanksi merembet ke berbagai sektor termasuk memengaruhi pihak swasta.

Dia sebelumnya mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron, Rusia akan melanjutkan perjuangan tanpa kompromi melawan kelompok militan bersenjata atau nasionalis.

Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak negara Barat untuk menambah bantuan militer.

Desakan itu disampaikan Zelensky setelah NATO menolak permintaan untuk memberlakukan zona larangan terbang. NATO menolak permintaan itu karena khawatir memicu perang langsung dengan Rusia.

"Jika Anda tidak punya kekuatan untuk menutup langit, beri saya pesawat," kata Zelensky, dalam konferensi pers Kamis, dikutip dari AFP

Jika Rusia memenangkan pertempuran ini, lanjut dia, maka negara-negara lain di sekitarnya hanya menunggu waktu untuk mengalami nasib serupa.

"Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi yang berikutnya,” kata Zelensky, seraya menambahkan, pembicaraan langsung dengan Putin merupakan satu-satunya cara untuk menghentikan perang. dilansir iNews

Uni Eropa menawarkan jet tempur. Selain itu Jerman berencana mengirim 2.700 rudal antipesawat ke Ukraina. Organisasi yang terdiri dari 27 negara itu juga setuju untuk memberikan tempat bernaung sementara bagi semua pengungsi yang melarikan diri dari perang di Ukraina.

Sebelumnya Rusia dan Ukraina sepakat membuat koridor kemanusiaan untuk menolong warga sipil yang terjebak di zona pertempuran. Nantinya akan dibuat gencatan senjata lokal yang memungkinkan bantuan kemanusiaan untuk masuk serta evakuasi warga.

Kesepakatan itu dihasilkan dalam negosiasi di perbatasan Belarusia-Polandia pada Kamis kemarin, kemajuan berarti dari perundingan sejak 8 hari pertempuran.

Bahkan delegasi dari kedua negara berjabat tangan pada awal pertemuan. Delegasi Ukraina mengenakan pakaian militer sementara dari Rusia menggunakan pakaian formal.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US