• Nasional

Gelar Diskusi dan Doa Bersama, HMI Komisariat Fatmawati Harap Aksi 11 April Tak Ada Korban Jiwa

Asrul | Senin, 11/04/2022 04:06 WIB
Gelar Diskusi dan Doa Bersama, HMI Komisariat Fatmawati Harap Aksi 11 April Tak Ada Korban Jiwa Himpunan Mahasiswa Islan (HMI) Komisariat Fatmawati Cabang Ciputat, menyelenggarakan diskusi bedah pemikiran dan buka bersama, Sabtu (9/4).

Jakarta - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fatmawati Cabang Ciputat, menyelenggarakan diskusi bedah pemikiran dan buka bersama, Sabtu (9/4).

Dalam diskusi tersebut yang dibawakan oleh Sahal Mubarok, MA. Dosen Filsafat Ilmu Universitas Jakarta membedah pemikiran kritik Julien Benda yang berjudul "Pengkhianatan Akun Intelektual" sebagai sebuah upaya untuk mengingatkan kepada kader HMI Fatmawati bagaimana semestinya menjadi seorang intelektual.

Acara tersebut diakhiri doa bersama untuk kawan-kawan mahasiswa dan umumnya seluruh elemen masyarakat yang akan turun kejalan 11 April 2022.

Ketua umum hmi Komisariat Fatmawati, yang akrab disapa Bung Rajib, sebelum menutup diskusi menyampaikan harapannya bahwa semoga aksi perjuangan kawan kawan mahasiswa tidak mengalami tindak kekerasan seperti yang sudah-sudah, apalagi korban jiwa sama seperti di 2019 lalu.

"Untuk mengakhiri agenda kita pada hari ini, saya mengajak seluruh rekan-rekan berdoa bersama untuk kawan-kawan mahasiswa dan masyarakat pada umumnya yang akan melakukan aksi perjuangan 11 April 2022, semoga semua berjalan lancar, tak ada tindak kekerasan dan korban jiwa," ujarnya.

Disisi lain, Bung Rajib juga berharap bahwa aparat yang berwenang dalam menangani aksi demonstran nantinya, dapat bersikap lebih manusiawi, mengedapankan sikap pengayom, intinya menindak sesuai dengan SOP.

"Rekan-rekan semua, aksi akbar yang akan diselenggarakan di 11 April nanti, merebut jalan dan berhadap-hadapan dengan kekuatan rezim, bukan hanya sekedar menjaga demokrasi dengan melakukan penolakan perpanjangan masa jabatan presiden dan tiga periode, tetapi juga memperjuangkan suara hati orang tua kita semua akibat kelangkaan minyak goreng," tambahnya.

Dalam penutupnya, Bung Rajib, yang juga sebagai mahasiswa filsafat menegaskan bahwa doa yang dipanjatkan dikecualikan, artinya tujukan hanya kepada mereka yang berjuang dengan hati yang jujur, bukan karena kepentingan politik pragmatis.

"Perlu saya tekankan bahwa kita berdoa tidak tertuju pada gerakan yang ditunggangi oleh kepentingan politik pragmatis, tidak kepada demo bayaran, apa lagi mereka yang menuntut presiden turun, karena itu sudah soal lain" Pungkasnya.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US