• Kalimantan Timur

Gegerkan Warga, Buaya Berukuran Fantastis Muncul di Waduk Persemaian Tarakan

Fadli | Senin, 07/11/2022 13:53 WIB
Gegerkan Warga, Buaya Berukuran Fantastis Muncul di Waduk Persemaian Tarakan DIHUNI PREDATOR: Warga diminta mewaspadai keberadaan buaya muara di Waduk Persemaian, Tarakan Barat. (FOTO: IFRANSYAH/RADAR TARAKAN)

Kalimantan Timur - Kemunculan salah satu predator ganas, seekor buaya di Waduk Persemaian Kelurahan Karang Harapan, Kecamatan Tarakan Barat menggegerkan warga. Pasalnya, lokasi waduk atau embung kerap digunakan masyarakat sebagai fasilitas umum untuk berolahraga dan berekreasi. Sehingga kemunculan hewan dengan nama latin Crocodylidae tersebut menimbulkan kekhawatiran masyarakat.

Kasi PMK Tarakan, Irwan menerangkan, pihaknya sudah mengetahui hal ini. Kendati demikian, pihaknya belum dapat mengambil tindakan apa pun sebelum adanya instruksi langsung dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan

“Kami juga memantau di medsos itu, tapi itu di wilayah waduk PDAM, ketika PDAM tidak membuat laporan resmi dan intruksi langsung dari Pemkot Tarakan. Kami juga tidak berani mengambil tindakan,” ujarnya, Minggu (6/11). dilansir radartarakan

“Yang kedua, kalau pun ada instruksi dan laporan ke kami, kami tetap menyarankan untuk dikuras. Konsekuensinya kalau air itu dikuras masyarakat tidak memiliki air baku lagi. Kita juga tidak tahu pasti jumlah buayanya di dalam ada berapa ekor. Itu yang kelihatan saja, kalau yang tidak kelihatan. Saya yakin itu ada lebih dari satu ekor,” jelasnya.

Bukannya tanpa alasan, sebelumnya pihaknya sempat dikambinghitamkan lantaran mengosongkan persediaan air baku. Menurutnya tindakan itu dilakukan sesuai SOP dan demi keselamatan personil dalam melakukan evakuasi.

Sehingga untuk kali ini, pihaknya tidak ingin nantinya kembali disalahkan jika kembali mengambil inisiatif melakukan evakuasi di aset vital kebutuhan masyarakat.

“Kami mengambil pelajaran dari evakuasi sebelum-sebelumnya yang akhirnya membuat kami disalahkan oleh pemkot karena membuat air baku kosong. Konsekuensinya kalau mau dilakukan evaluasi airnya minimal dikurangi dulu agar kami bisa mendeteksi beberapa ekor di dalam. Dengan keterbatasan alat yang kami punya tentu kami juga menjaga keselamatan personil kami,” tukasnya.

Dijelaskannya, fasilitas seperti waduk tidak dapat digunakan sebagai fasilitas umum. Mengingat waduk merupakan aset vital dan cukup berbahaya jika disalahgunakan untuk aktivitas umum. Lanjutnya hal itu dapat dilihat dari banyaknya korban yang sudah meninggal di waduk karena berenang.

“Sebenarnya waduk kan memang bukan tempat untuk fasilitas umum karena itu area aset vital PDAM. Sehingga kalau boleh menyarankan waduk atau embung di Kota Tarakan tidak dibuka untuk umum. Di sana juga bisa dipasang plang peringatan kalau waduk sehingga tidak ada warga yang memancing atau berenang,” tuturnya.

“Pengalaman kami kan sudah 2 kali melakukan evakuasi di lokasi itu. Walapun sebelumnya hanya di bagian sungainya. Kalau melihat karakteristik buaya, buaya ini kan salah satu predator penjelajah mengikuti hewan buruannya. Kebetulan waduk ini bersentuhan langsung dengan aliran sungai ke arah laut. Bisa jadi keberadaan buaya ini sudah lama, tapi baru disadari masyarakat sekarang,” lanjutnya.

Terkait asal buaya, ia membantah jika hal tersebut berasal dari penangkaran yang berada tidak jauh dari lokasi tersebut. Menurutnya, pihaknya sudah meninjau lokasi penangkaran dan menurutnya tidak ada ruang buaya kabur.

“Kalau dari penangkaran, kami pernah mengecek sepertinya kecil kemungkinan dari sana. Karena di waduk ini hampir tidak ada ruang untuk buaya kabur,” katanya.

Sementara itu, Joko salah satu warga yang sering memancing di waduk tersebut menerangkan, dirinya memang pernah beberapa kali melihat kemunculan buaya. Kendati demikian, menurutnya buaya tersebut juga sangat sensitif dengan keberadaan manusia. Sehingga ia tidak mudah menampakkan dirinya.

“Pernah saya dia kali lihat dia (buaya) berenang di pinggir waduk. Saya juga lupa mereka karena tidak kepikiran, namanya orang lagi mancing. Tapi begitu dia menyadari kalau ada kami di sekitar waduk, dia langsung masuk ke air dan tidak muncul lagi. Saya pernah kasih tahu tetangga sepulang dari sana kalau di waduk ada buayanya, malah tetangga saya tidak percaya,” terangnya.

“Memang buaya itu berbahaya, tapi untuk pemancing sendiri sudah paham karaktetistik hewan ini. Karena kita juga sering mancing di habitat buaya langsung di muara. Sebenarnya aman saja, asal pemancing tidak terlalu dekat dengan air,” pungkasnya.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US