Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetui usulan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) prihal perubahan alokasi Dana Desa untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) terhadap masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
BLT DD yang telah dipergunakan sebesar Rp 20,415 triliun disalurkan oleh 74.616 desa selama 7 bulan dengan penerima manfaat sebanyak 8.045.180 KPM.
Sebanyak 447 desa sudah tersalurkan 100 persen dengan total pagu Rp 482,6 miliar untuk tahun anggaran 2020.
Alhamdulillah realisasi penyaluran Dana Desa telah 100 persen dari total Rp 482,6 miliar.
Dari itu, penerimanya harus mampu memanfaatkan bantuan yang ada untuk memperkuat perannya di masyarakat juga membantu memperbaiki kesejahteraannya.
Jika Anda tidak terdaftar atau mengalami kendala saat pencairan bantuan BPJS Ketenagakerjaan, Anda dapat membuat laporan pengaduan
Untuk 2021, Kemendes PDTT sedang menyusun sebuah paradigma baru dan konsep tentang percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Menaker Saya berharap agar subsidi gaji ini bisa membantu meringankan beban masarakat di tengah pandemi virus corona ini
Kemnaker mengembalikannya karena hingga saat ini Kemnaker baru menerima sebanyak 12.41 rami calon penerima BLT
Penggunaan Dana Desa masa akan datang dipertegas diksinya menggunakan yang operasional
Jika pada tahap I besaran nilai BLT yang diterima Rp 600 ribu, maka dipastikan pada tahap kedua dan selanjutnya mengalami pengurangan besaran menjadi Rp 300 ribu.
Proses subsidi gaji ini sudah berjalan dan akan terus dilakukan hingga akhir 2020
Dia juga membantah bahwa pemerintah membatalkan program tersebut.
Besarannya sama seperti tahap sebelumnya, yaitu Rp 200.000 per Kepala Keluarga (KK) penerima.
1.530 KK calon penerima ini berdasarkan usulan dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemprov Kaltara kepada Dinsos Kaltara.