Militer Amerika Serikat (AS) meminta maaf atas serangan pesawat tak berawak di Kabul bulan lalu, yang menewaskan sebanyak 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak. Militer menyebut serangan itu sebagai kesalahan tragis.
United Airlines, British Airways dan Virgin Atlantic mengatakan mereka tidak menggunakan wilayah udara negara itu. Seorang juru bicara United mengatakan perubahan itu mempengaruhi beberapa penerbangan maskapai AS ke India.