Lima tantangan yang dihadapi, di antaranya adalah kesenjangan wilayah, infrastruktur yang minim, pelanggaran lintas batas, demografi, dan Sumber Daya Manusia (SDM) terbatas.
Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) Kaltara, sekitar 85,64 persen ekspor Kaltara yang melalui pelabuhan didominasi hasil tambang.
Teguh menyampaikan pembangunan PLBN tidak hanya bertujuan sebagai pos pemantauan perlintasan antar negara, namun juga akan didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Pemerintah pusat sudah merencanakan pembangunan dan percepatan Proyek Strategis Nasional di wilayah perbatasan, diantaranya pembangunan PLBN (Pelabuhan Lintas Batas Negara) Tipe B di Sei Pancang Kecamatan Sebatik.