• Bisnis

Sektor Pariwisata Paling Terpukul Akibat Covid-19 di Jakarta

Eko Budhiarto | Rabu, 26/08/2020 03:08 WIB
Sektor Pariwisata Paling Terpukul Akibat Covid-19 di Jakarta Ilustrasi Kuliner Lokal

beritakaltara.com - Jakarta jadi salah satu wilayah yang cukup terpukul akibat pandemi virus Corona (Covid-19). Parwisata yang menjadi andalan kegiatan di Jakarta menjadi sektor yang paling terpukul selama pendemi.

Ketua Kadin DKI Jakarta Novita Dewi mengatakan, sektor yang paling terpukul adalah pariwisata karena multiefeknya banyak, terutama di kuliner, kemudian ada juga ada catering, event organizer. Sektor itu sangat terkendala sekali,

Novita melanjutkan, selain pariwisata, sektor lainnya yang merasa terpuruk adalah usaha mikro. Usaha mikro sangat terpukul karena mereka tidak mendapatkan akses perbankan.

"Usaha mikro ini kan tidak mendapatkan akses perbankan karena harus ada punya legalitas. Nah ini yang terdampak adalah perusahaan mikro," kata Novita usai Penandatanganan Nota Kesepahaman Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi DKI Jakarta dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Jakarta, Selasa (25/8/2020).

Dikatakan Novita, sudah ada pergerakan dunia usaha di masa PSBB Transisi di Jakarta, walaupun diakui banyak pelaku pelaku usaha yang masih merasa dilema apabila dia membuka usahanya, apakah biaya operasionalnya bisa tertutupi.

"Nah ini terutama yang di UKM itu masih banyak kendala dibandingkan dengan dulu sebelum pendemi. Saya kira sekarang ini baru sekitar 10 persen usaha yang berjalan dibanding masa PSBB transisi," katanya.

Usaha yang dibuka baru sekitar 10 persen, dikatakan Novita, karena banyak yang melakukan work from home. Apalagi, kasus Covid-19 di Jakarta akhir-akhir ini cukup meningkat dibanding masa PSBB.

Menurutnya, membuka usaha jadi dilema apakah usaha bila dibuka seimbang dengan produktivitas.

"Kemudian juga sekarang kan pandemi tidak berhenti malah semakin banyak (kasus positif Covid-19). Kemudian ada klaster baru perusahaan, ada perusahaan yang tutup juga. Ini yang mempengaruhi. Kadi kalau saya melihat dan mendengar dan juga menerima laporan dari teman-teman, cuma tidak banyak hanya 10 persen kenaikan (usaha yang buka kembali) dari saat PSBB yang lalu ke PSBB transisi," katanya.

Dia menilai penuntasan Covid-19 bukan hanya tanggung jawab dari pemangku kepentingan tetapi semua lapisan masyarakat. Masyarakat harus mempunyai disiplin yang tinggi dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Seluruh masyarakat harus betul-betul punya kesadaran yang tinggi tidak hanya karena sanksi tetapi kita harus menerapkan protokol kesehatan karena pandemi sudah ada di sekitar kita. Ini saya melihatnya, kalau melihat dari usaha-usaha dari Pemprov DKI, kami sudah usulkan diperbanyak tes swab, rapid test. Cuma ya kembali lagi kesadaran masyarakat yang paling penting," tandasnya.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US