Beritakaltara.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani meminta semua pihak untuk tidak meremehkan pandemi Covid-19.

Diperkirakan pada tahun depan, pandemi Covid-19 masih akan terus terjadi.

"Tantangan ini masih harus kita hadapi, dan kita kelola sama-sama," kata Sri Mulyani pada acara Simposium Nasional Keuangan Negara (SNKN) 2020 secara virtual, di Jakarta, Rabu (4/11/2020).

Menurut Sri Mulyani, meski tren perbaikan ekonomi terus membaik di tiap kuartal. Akan tetapi ancaman nyata krisis ekonomi masih tetap akan menghantui ditahun 2021.

Hal itu dikarenakan, saat ini vaksin dari Covid-19 belum ditemukan secara pasti.

Meskipun saat ini sudah ada 25 jenis vaksin yang sedang diproduksi, akan tetapi semuanya belum tentu cocok dengan karakteristik orang Indonesia. Karena itu, vaksin tersebut harus mendapatkan keabsahan dari BPOM.

"Tahun 2021 kita tetap sama, walau ada upaya penemuan vaksin. Itu tidak akan terjadi secara serentak, dan cepat pada awal 2021," katanya. 

Meski vaksin saat ini sedang dalam tahap produksi massal, Sri Mulyani justru khawatir akan terjadi gelombang susulan pandemi di tahun depan. Karena itu, untuk menekan laju penyebaran Covid-19, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan.

Untuk menekan laju penyebaran Covid-19 dan perbaikan ekonomi nasional, pemerintah tahun ini menggelontorkan anggaran senilai Rp695,2 triliun. Namun hingga 26 Oktober realisasi penyerapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) baru tercapai Rp361,5 triliun atau 52% dari pagu Rp695,2 triliun.