beritakaltara.com - Thailand akan menerima 8 juta turis asing tahun depan di tengah upaya memulihkan ekonomi yang bergantung dari sektor pariwisata.

Thailand juga akan memulihkan situasi seperti sebelum pandemi pada 2024 dengan menerima 40 juta wisatawan asing.

Menteri Keuangan Arkhom Termpittayapaisit menuturkan pemulihan ekonomi Thailand diperkirakan membutuhkan waktu dua tahun.

Namun demikian, kata Arkhom, sektor pariwisata akan memakan waktu pemulihan hingga 2024."Jika perjalanan global menjadi lebih baik dari yang diharapkan setelah ada vaksin, pariwisata kita mungkin kembali lebih cepat," kata Arkhom dalam seminar bisnis, seperti dikutip Bangkok Post.

Thailand, yang merupakan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara terkontraksi 6,4% pada kuartal ketiga dari tahun 2019 setelah merosot 12,1% pada kuartal sebelumnya.

Meskipun hanya mengalami sedikit kasus wabah dan telah melonggarkan sebagian besar pembatasan, Thailand belum mencabut larangan perjalanan yang diberlakukan sejak April.

Baru-baru ini Thailand juga mulai menerima sejumlah wisatawan dengan visa khusus dengan kewajiban menjalankan karantina.

Para pejabat Thailand menargetkan 6,7 juta wisatawan tahun ini di mana 6,69 di antaranya berkunjung pada kuartal pertama sebelum adanya larangan perjalanan.

Kunjungan 40 juta turis asing tahun lalu menyumbang setidaknya 11 persen dari produk domestik bruto Thailand.

Arkhom mengatakan kebijakan moneter juga harus sejalan dengan kebijakan fiskal untuk mendukung pemulihan.

"Kebijakan moneter harus tetap akomodatif sampai ekonomi pulih sepenuhnya," kata dia yang menambahkan bank sentral akan berupaya melakukan penguatan baht.

Pemerintah berencana meminjam 1 triliun baht untuk membantu mengurangi dampak ekonomi yang diperkirakan akan terkontraksi 6 persen tahun ini.

Sejauh ini, Thailand mencatat 4.026 kasus Covid-19 dengan total 3.822 kepulihan. (Anadolu Agency)