• Bisnis

Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi dan Bisnis di Maluku dengan Kerangka CEPA

Asrul | Selasa, 15/12/2020 05:05 WIB
Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi dan Bisnis di Maluku dengan Kerangka CEPA Hasil tangkapan nelayan Maluku.

Beritakaltara.com – Uni Eropa menjajaki peluang investasi dan bisnis di Maluku, salah satu provinsi di timur Indonesia dalam kerangka perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA).

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket mengatakan telah meminta masukan dari para ahli terkait manfaat dari CEPA bagi bisnis dan peluang kerja sama bagi perusahaan Indonesia dengan perusahaan Eropa menjadi lebih mudah dan lebih baik serta menguntungkan bagi kedua pihak.

“Kami sudah bertemu dengan ahli dari Eropa dan Indonesia yang menjelaskan keunggulan Maluku untuk mencari peluang investasi dan bisnis,” ujar Piket dalam diskusi virtual, Senin.

Piket menjelaskan Uni Eropa akan memberikan penjelasan dan pelatihan terkait standar dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk memudahkan ekspor dari Maluku khususnya perikanan dan rempah-rempah ke Eropa.

Dia mengatakan perikanan dan rempah-rempah masih menjadi komoditas utama dari Maluku, sehingga Uni Eropa mengatakan harus bisa menciptakan hasil nyata dalam peningkatan kemitraan perdagangan menjadi lebih kuat dalam perdagangan dan investasi.

“Kami berharap dengan menjalankan sejumlah program khusus untuk memudahkan perusahaan dari provinsi Maluku bisa meningkatkan standarnya dan rantai nilai perikanan,” imbuh Piket.

Sementara itu, Gubernur Maluku Murad Ismail menyambut baik keinginan Uni Eropa untuk mempromosikan sektor unggulan daerah Maluku untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

Dia menjelaskan wilayah Maluku memiliki luas lautan yang mencapai 92,4 persen sementara luas darat hanya 7,6 persen sehingga komoditas perikanan menjadi potensi unggulan.

“Potensi perikanan kita 1,72 juta ton per tahun dari total potensi nasional 6,5 juta ton, tapi baru mampu dimanfaatkan 36 persen atau 598 ribu ton,” ungkap Murad.

Selain itu, dia mengatakan Maluku juga memiliki fakta sejarah dengan potensi rempah-rempah seperti cengkeh dan pala yang sudah terkenal di Eropa sejak abad 16.

Murad menambahkan Maluku juga memiliki potensi pertambangan berupa mineral, emas, tembaga, dan nikel selain migas serta potensi wisata bahari, alam, budaya, dan sejarah.

“Sesuai visi pembangunan Maluku 2021-2024, kami ingin meningkatkan kondusivitas bagi investasi yang masuk,” lanjut dia.

Murad menawarkan kepada investor dari Uni Eropa untuk membaca peluang investasi dan bisnis khususnya pada sektor komunikasi serta kelistrikan serta pada empat sektor unggulan yakni perikanan, perkebunan, pariwisata, dan pertambangan atau energi.

Murad mengajak investor dan dunia usaha Uni Eropa ke Maluku untuk berbisnis serta siap melayani dan memberi insentif sesuai aturan yang berlaku.

“Kami tidak akan menghambat investor Uni Eropa untuk berinvestasi di Maluku,” ungkap Murad.(Anadolu Agency)

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US