• Nasional

Beli 16,8 Juta Dosis Vaksin COVID-19 dari COVAX, Iran Mulai Vaksinasi COVID-19

Asrul | Selasa, 09/02/2021 08:29 WIB
Beli 16,8 Juta Dosis Vaksin COVID-19 dari COVAX, Iran Mulai Vaksinasi COVID-19 Presiden Iran, Hassan Rouhani berpidato di pertemuan para gubernur dan kepala pemerintah provinsi di Teheran pada 27 Januari 2020. (Foto: president.ir)

Teheran, beritakaltara.com - Presiden Hassan Rouhani mengatakan, vaksinasi virus corona (COVID-19) akan dimulai di seluruh wilayah Iran pada Selasa (9/2).

Rouhani mengatakan, vaksinasi nasional dijadwalkan dimulai pada 9 Februari dan akan berlanjut dengan cepat dalam kerangka dokumen yang disetujui oleh Markas Besar Nasional untuk Mengelola dan Memerangi Virus Corona di ibu kota Teheran.

"Kami berharap tahun depan menjadi tahun yang lebih baik bagi masyarakat dalam memerangi virus ini, dan masyarakat akan memiliki kondisi yang lebih baik dalam hal sanksi, yang tentu saja gagal," kata Rouhani pada Senin (8/2).

Rouhani sebelumnya menyatakan harapan bahwa vaksinasi terhadap COVID-19 akan dimulai sebelum akhir tahun kalender Persia saat ini pada bulan Maret.

Iran telah membeli 16,8 juta dosis vaksin COVID-19 dari COVAX, sebuah kelompok multi-lembaga yang didedikasikan untuk memastikan akses yang adil terhadap vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Negara tersebut juga telah membeli vaksin Sputnik V dari Rusia dan merencanakan produksi bersama. Batch pertama vaksin Rusia tiba di Iran minggu lalu.

Sputnik-V telah terbukti efisien dalam menyembuhkan penyakit pernapasan yang berpotensi fatal pada 91,6 persen kasus. Sementara itu, Iran juga sedang memeriksa sumber vaksin dari produsen lain seperti India dan China.

Pada saat yang sama, negara tersebut telah mengembangkan vaksin domestik, salah satunya meluncurkan uji coba pada manusia pada Desember lalu setelah berhasil menyelesaikan langkah awal dan memperoleh persetujuan yang diperlukan.

Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei telah melarang impor vaksin Barat karena masalah efek samping.

Iran telah menghadapi pandemi paling mematikan di dunia dalam beberapa dekade di tengah sanksi ilegal AS yang secara serius menghambat upaya untuk membendung wabah tersebut.

Sejauh ini, lebih dari 1.473.750 orang Iran telah terinfeksi COVID-19 di negara itu. Virus tersebut telah menewaskan lebih dari 58.530 orang, sementara 1.260.045 telah pulih.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US