Jakarta, beritakaltara.com - Sejumlah tokoh senior dan politikus kawakan Partai Demokrat menjadi motor pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat -Minggu, 5-7 Maret 2021.
KLB
Partai Demokrat pun telah memilih Moeldoko sebagai ketua umum dan Marzuki Alie sebagai ketua dewan pembina. KLB juga menyatakan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (
AHY) dan jajaran kepengurusan DPP
Partai Demokrat di bawah
AHY demisioner.
Pembelokan marwan dan jalan politik
Partai Demokrat sebagai partai terbuka menjadi partai tertutup disebut sebagai pemicu KLB. Demokrat dianggap melenceng menjadi partai keluarga, dimana
AHY Ketua Umum, SBY Ketua Majelis Tinggi dengan kekuasaan besar, Ibas Ketua Fraksi DPR, dan seterusnya.
Namun lebih khusus,
Max Sopacua mengungkap karakter
AHY dan SBY yang membuatnya kehilangan respek, bahkan sangat kecewa.
Max Sopacua menyebut
AHY tak punya etika politik.
"Saya pernah bicara di media, bahwa
AHY tidak memiliki etika politik. Sama sekali tidak memiliki etika politik sebagai seorang," ujar
Max Sopacua dalam Akbar Faizal Uncensored, Sabtu (6/3/2021).
Max memberi contoh pembading, Kapolri yang baru Pak Sigit (Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo) ketika selesai dilantik jadi Kapolri, dia datang ke rumah mantan-mantan kapolri. Minta nasihat dan silatirrahmi.
"Nah,
AHY saya mengatakan tidak memiliki etika politik, kenapa. Saya ini pendiri, saya ini deklarator, ikut berdarah-darah 2001, 2002. Rumah orang kita kontrak buat kantor. Makan pun susah. Kami jual barang untuk bayar makan. Kita mulai dari situ. Berarti kami ini ikut dong. Masa ketika anda menjadi ketua umum, anda buang saja orang," kata Max.
Ia melanjutkan, seandainya
AHY punya etika dan mau berkomunikasi dengan orang-orang yang berjasa di partai, tentu semua akan senang.
"Saya katakak, anak saya mungkin akan bangga kalau misalnya ada sepotong surat dari
AHY dan perangkatnya, Terimakasih Pak Max atas pengabdiannya selama ini. Biarkan kami lanjutkan perjuangan ini. Kalau gitu barangkali kami happy banget satu keluarga. Tapi ini tidak ada," tandas Max.
Sebagai salah satu pendiri, Max juga mengingatkan bagaimana sejak awal selalu bertindak menjadi bemper Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan bapaknya
AHY.
”Saya sejak 2001 adalah bemper kalau mau tau. Di televisi-televisi, ketika SBY di-bully, saya yang selalu muncul di depan untuk menjadi bemper itu. Dan lihat, pernahkan SBY menyampaikan penghargaan kepada orang, tanda terima kasih? Nggak pernah ada, sehingga disebut Mr No Thank You," tegas Max dengan nada kecewa.
Nasi sudah menjadi bubur. KLB
Partai Demokrat telah sukses digelar, dan babap baru
Partai Demokrat pun dimulai. Pertarungan antara
Partai Demokrat kubu
AHY dan SBY melawan kubu Moeldoko dan sejumlah pengurus senior hasil KLB.