• Nasional

Kementan Terus Genjot Kualitas SDM Pertanian Melalui Ini!

Asrul | Selasa, 14/09/2021 07:40 WIB
Kementan Terus Genjot Kualitas SDM Pertanian Melalui Ini! Bimtek, yang diselenggarakan di Hotel Sahid Solo Senin (13/9) ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari petani dan penyuluh

Yogyakarta, Beritakaltara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot kemampuan sumber daya manusia (SDM) pertanian agar semakin melek teknologi di era industri 4.0 yang sudah merambah hingga ke sektor pertanian.

Kementan, melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa), berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk petani dan penyuluh pertanian Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Bimtek, yang diselenggarakan di Hotel Sahid Solo Senin (13/9) ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari petani dan penyuluh. Tujuannya Bimtek ini yaitu mendukung peningkatan kapasitas SDM Pertanian demi mengakselerasi terget pembangunan pertanian.

Dibeberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyatakan, petani dan penyuluh memiliki peran penting pada besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional, terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, mengungkapkan bahwa pada masanya, tepatnya tahun 80-an peran penyuluh begitu vital membawa Indonesia menjadi negara swasembada pangan.

"Pemerintah saat itu menggenjot kapasitas SDM Penyuluh, memberdayakan mereka, sehingga produksi pertanian kita meningkat dan akhirnya swasembada pangan tercapai," papar Dedi.

Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto, saat membuka kegiatan, turut menekankan pentingnya kolaborasi antar pihak demi terwujudnya target pembangunan pertanian nasional.

"Pertama, saya berpesan agar petani, penyuluh dan para Duta Petani Milenial (DPM) serta Duta Petani Andalan (DPA) dapat saling berkerjasama, bersinergi untuk menjadi penyuluh swadaya di daerahnya masing-masing, sehingga proses difusi informasi pertanian bisa menjadi lebih cepat," kata Bambang.

Anggota Komisi IV DPR RI, Luluk Nur Hamidah menyatakan, saat ini pemerintah melalui Kementan, dan di bawah pengawasan DPR RI, berupaya meningkatkan kembali peran penyuluh agar tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan bagi 270 juta rakyat Indonesia dapat tercapai.

"Sebagai salah satu Komisi yang bertangungjawab di bidang pertanian, kami berkomitmen untuk terus mendukung dan mengawal apa yang telah menjadi program strategis Kementerian Pertanian, salah satunya dengan mengadakan Bimtek ini," katanya.

Luluk menambahkan, penyuluh pertanian menjadi garda depan dalam melakukan pendampingan terhadap petani sehingga petani merasa mempunyai pendamping untuk diajak berpikir bersama dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

"Indikator keberhasilan penyuluh itu manakala penyuluh bisa memecahkan masalah yang dihadapi para petani," tambahnya.

Menggandeng salah satu organisasi petani, Gerbang Tani, Bimtek kali ini mengusung materi mengenai Inovasi Bisnis Pertanian dan Penguatan Kelembagaan Bisnis.

Yossy Suparyo dan Dodiet Prasetyo, yang bertindak sebagai pemateri menyampaikan pentingnya penyuluh dan petani untuk menguasai teknologi dan berorganisasi dan berkolaborasi agar mempunyai kekuatan lebih.

"Perkembangan teknologi mau tidak mau harus kita hadapi, tidak terkecuali dalam bidang pertanian. Namun perkembangan teknologi di bidang pertanian ini jangan sampai melalaikan akar budaya pertanian yaitu gotong royong, sehingga menjadi penting untuk petani berorganisasi dan saling berkolaborasi," ujar Yossy.

Turut hadir dalam kegiatan, perwakilan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen, Budiharto yang mengharapkan kegiatan semacam ini mampu membekali petani untuk menambah wawasan dalam menjalankan kegiatan pertanian.

Selain itu Ia juga mengapresiasi materi kegiatan bimtek yang telah disesuaikan dengan kebutuhan petani sehingga petani bisa memiliki nilai tambah baik dari segi pengetahuan, wawasan dan pendapatan.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US