Kalimantan Utara - Kayu nibung yang biasanya digunakan nelayan untuk mendapatkan ikan ternyata bisa menghasilkan keuntungan yang sangat menggiurkan.
Tak tanggung-tanggung nilainya bisa mencapai miliaran rupiah.
Wajar kalau banyak orang mencari kayu nibung demi mendapatkan keuntungan besar, hanya saja cara yang dilakukan untuk mendapatkan kayu nibung itu kerap melanggar hukum, yaitu diselundupkan.
Karena itulah, beberapa waktu lalu aparat keamanan Malaysia menangkap para penyelundup kayu nibung ini di Nunukan, Kalimantan Utara dan ternyata kondisi ini sudah lama terjadi.
Anggota kelompok nelayan bagang, nelayan yang menangkap ikan dengan jala atau jaring, di Sebatik bernama Hasbi mengatakan, penyelundupan kayu nibung tersebut sudah lama terjadi di perairan Nunukan.
“Bulan kemarin saja, pengiriman itu ada tiga kali dalam sebulan,” ungkap Hasbi. dikutip Korankaltim
Untuk pengiriman biasanya mereka lakukan hingga 30 pasang. Jika dihitung, per pasang ada 100 batang. Artinya dalam 30 pasang ada 3 ribu batang.
Paling banyak di daerah Sebaung, Nunukan. Biasanya, para pemesan dari Sabah datang langsung untuk melihat kayu tersebut.
“Ada juga sebagian yang berjualan menawarkan. Sekarang ini, mungkin masih banyak di dalam, tapi kami tidak tahu koordinatnya karena dalam hutan,” paparnya.
Proses pengambilan kayu nibung membutuhkan waktu satu hingga dua bulan.
“Jadi dikumpul dulu di daratan, kalau sudah cukup sesuai permintaan, baru diturunkan ke sungai. Itu pun diikat per satu pasang atau seratus batang, baru dirakit menuju ke muara sungai,” sebut Hasbi.
Untuk pembuatan satu bagang membutuhkan satu pasang nibung atau 100 kayu nibung. Rinciannya, 50 batang untuk tiang atau kakinya dan 50 batang untuk atasanya.
Anggota DPRD Nunukan, Andre Pratama menyayangkan adanya aksi penyelundupan kurang lebih 100 batang kayu nibung yang ditangkap di muara Sungai Indera Sabah, Malaysia, beberapa hari lalu.
“Selamatkan nelayan kita, jangan biarkan hal ini berlarut-larut. Ini perlu ada penegasan, jangan sampai nelayan kita jadi korban imbasnya,” tegas Andre.