Kalimantan Utara - Meskipun Kalimantan Utara (Kaltara) hingga saat ini belum masuknya virus Omicron, namun masyarakat tetap diminta agar tidak abaikan protokol kesehatan (Prokes). 

Kasus Covid-19 di Kaltara saat ini terkonfirmasi 21 orang. Pasien tersebut dalam proses pemulihan tanpa ada kendala dan bukan Omicron.

Pada beberapa pekan belakangan, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kaltara tidak mengirimkan sampel untuk diuji di laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS) di Balitbangkes Kemenkes. 

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltara Agust Suwandy, pengiriman sampel di laboratorium WGS untuk menentukan adanya varian Omicron.

Dikarenakan kondisi kasus Covid-19 di Kaltara belum memenuhi prasyarat atau indikasi adanya kasus varian Omicron.

“Kalau Omicron saat ini belum ada indikasi. Terakhir kita ada kirim 7 sampel,” ujarnya, Sabtu lalu (5/2).

Syarat lain untuk mengirim sampel WGS, harus dilihat CT Value terlebih dahulu. Ia memastikan, sampel yang ada belum memenuhi kriteria CT Value yang harus di bawah 30.

Meski banyak pelaku perjalanan luar negeri, seperti pekerja migran Indonesia (PMI) yang masuk melintasi Kaltara. Namnu, tidak ada satu sampel dari PMI yang dinyatakan Omicron. 

“Banyaknya PMI, tidak serta merta memenuhi prasyarat Omicron. Artinya, Kaltara masih aman dari Omicron,” jelasnya. dilansir Prokal

Tidak ada indikasi Omicron masuk di Kaltara, dikarenakan vaksinasi yang terus dilakukan. Meskipun cakupannya masih terus dikejar, khususnya Booster.

“Kita berharap masyarakat seluruhnya mendapatkan dosis I,II dan III atau Booster. Sehingga bisa terhindar dari virus Covid-19. Ini upaya kita mencegah penularan,” harapnya.