• Kalimantan Utara

Balap Lari Jadi Tren Usai Balap Liar Dilarang di Tarakan

Charles Siahaan | Selasa, 19/04/2022 22:56 WIB
Balap Lari Jadi Tren Usai Balap Liar Dilarang di Tarakan Kapolsek Tarakan Barat, IPTU Angestri Budi Reswanto dan aktivitas anak-anak yang berkerumun menyaksikan lomba lari liar di salah satu jalan protokol di Kota Tarakan belum lama ini.

Kalimantan UtaraBalap lari jadi tren usai balap liar di Tarakan, sebut tak dilarang asal sesuai tempat dan waktu.

Belum lama ini, viral video sejumlah pemuda melakukan aksi lomba lari dan tersebar di media sosial Facebook dan Instagram.

Aksi lomba lari itu dilakukan dua orang dan diduga lokasinya berada di area Perumnas Kelurahan Karang Anyar Kota Tarakan.

Dalam video ini satu dari dua pelaku tampak terjatuh dan mengalami luka-luka.

Selain di area Perumnas ada juga di salah satu jalan protokol yakni Jalan Yos Sudarso, dimana ini adalah jalan utama lalu Lalang pengendara. Dan terlihat cukup banyak penonton berkumpul.

Karena dinilai berbahaya, personel kepolisian yang berpatroli langsung membubarkan aksi yang dilakukan diduga semua pelaku masih berusia di bawah umur.

Dikatakan Kapolres Tarakan melalui Kapolsek Tarakan Barat, IPTU Angestri Budi Reswanto, apa yang dilakukan pelaku, berdasarkan hasil pengamatan pihaknya dan berdasarkan laporan dari masyarakat, ia tak menampik itu yang saat ini menjadi tren.

“Setelah pihaknya menanggulangi balapan liar atau aksi kebut-kebutan, kembali anak-anak melakukan lomba lari. Lomba lari ini bagus, hanya saja yang dilakukan mereka tidak sesuai waktu dan tempat,” ungkap IPTU Angestri.

Karena aktivitas anak-anak dilakukan saat subuh selesai salat Subuh dan yang menjadi sorotan karena dilakukan di tempat umum tepatnya di area jalan protokol.

“Ini dapat mengganggu aktivitas mobilisasi pengguna jalan lainnya yang mau lewat,” urai Kapolsek Tarakan Barat. dilansir Tribun

Dalam hal pengamanan, pihaknya mengedepankan tindakan persuasif dan humanis.

Pihaknya mengimbau kepada anak-anak agar membubarkan diri karena yang terlihat di video beredar, mereka banyak berkumpul dan berkerumun.

“Mereka berkumpul pada masa libur sekolah dan ada yang daring. Inilah yang perlu menjadi perhatian kita bersama dan orangtua anak-anak kemudian perangkat desa setempat dan RT mengarahkan anak-anaknya tidak ikut-ikut melaksanakan aksi lomba lari dan dapat mencelakai diri sendiri,” pungkasnya. 

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US