• Kalimantan Utara

Inilah Kerajaan di Kalimantan Utara serta Kondisinya Saat Ini

M. Habib Saifullah | Kamis, 05/09/2024 09:30 WIB
Inilah Kerajaan di Kalimantan Utara serta Kondisinya Saat Ini Kesultanan Bulungan di Kalimantan Utara (Foto: Dok. Direktorat Jenderal Kebudayaan)

Beritakaltara.com - Di Kalimantan Utara, sejarah kerajaan tidak setenar di wilayah lain di Kalimantan seperti Kalimantan Timur atau Kalimantan Selatan. Namun, beberapa kerajaan dan kesultanan tetap memiliki pengaruh di daerah ini.

Berikut adalah beberapa kerajaan yang pernah ada di wilayah Kalimantan Utara dan kondisinya saat ini:

1. Kesultanan Bulungan

Kesultanan Bulungan merupakan kerajaan terbesar dan paling terkenal di wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Kalimantan Utara. Kesultanan ini didirikan pada abad ke-18 oleh Sultan Alimuddin dan berlokasi di Tanjung Selor. Bulungan dikenal sebagai pusat kekuatan politik dan perdagangan, serta memiliki hubungan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara dan kerajaan Melayu.

Kondisi Saat Ini

Kesultanan Bulungan secara politik sudah tidak berfungsi sejak Indonesia merdeka. Pada masa pemerintahan Orde Lama, kesultanan ini terlibat dalam pemberontakan Permesta yang menyebabkan istana Bulungan dibakar dan pengaruh politik kesultanan berakhir.

Meski demikian, garis keturunan sultan tetap ada dan diterima sebagai pemimpin adat, terutama dalam upacara-upacara tradisional. Peninggalan sejarah kesultanan masih dilestarikan, dan wilayah bekas kesultanan sekarang menjadi bagian dari Kabupaten Bulungan, yang menjadi pusat pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara.

2. Kerajaan Tidung

Kerajaan Tidung adalah kerajaan kecil yang pernah berdiri di wilayah Tarakan dan sekitarnya. Tidung dikenal sebagai suku besar yang menghuni kawasan pesisir Kalimantan Utara. Kerajaan ini berkembang pada abad ke-15 dan sempat menjadi kekuatan lokal yang berperan dalam perdagangan di Laut Sulawesi.

Kondisi Saat Ini

Kerajaan Tidung tidak lagi berfungsi sebagai entitas politik. Namun, suku Tidung masih mempertahankan tradisi dan adat istiadat yang diwarisi dari kerajaan mereka. Masyarakat Tidung masih menghormati pemimpin adat, meskipun kekuasaan formal sudah lama hilang. Kegiatan budaya Tidung kini berfokus pada pelestarian warisan dan peninggalan sejarah mereka.

3. Kerajaan Suku Dayak (Dayak Agabag)

Meskipun tidak berbentuk kerajaan dalam pengertian monarki yang besar, suku Dayak Agabag di perbatasan Kalimantan Utara dengan Sabah, Malaysia, memiliki struktur sosial yang dipimpin oleh kepala adat. Mereka tidak memiliki kerajaan besar, tetapi komunitas ini memiliki peran penting dalam menjaga tradisi lokal dan kearifan budaya.

Kondisi Saat Ini

Masyarakat Dayak Agabag masih mempertahankan sistem adat mereka, dengan kepala adat berfungsi sebagai pemimpin dalam urusan sosial dan spiritual. Adat istiadat mereka tetap hidup, terutama di daerah pedalaman. Meskipun modernisasi dan pembangunan memengaruhi kehidupan masyarakat, nilai-nilai tradisional mereka masih dipegang erat.

Sebagian besar kerajaan di Kalimantan Utara sudah tidak berfungsi secara politik dan administratif. Meskipun begitu, peninggalan budaya dan sejarah mereka tetap dihormati dan dilestarikan oleh masyarakat setempat.

Kesultanan Bulungan, misalnya, terus diakui secara adat meski tidak lagi memiliki pengaruh politik. Upaya pelestarian budaya terus dilakukan, termasuk peringatan hari-hari besar kesultanan dan tradisi suku-suku lokal seperti Tidung dan Dayak.

Pemerintah daerah juga bekerja sama dengan keturunan bangsawan lokal untuk memastikan bahwa warisan budaya dan sejarah kerajaan-kerajaan ini tidak hilang di tengah pembangunan modern dan urbanisasi di Kalimantan Utara.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US