• Bisnis

Tekan Impor, Pertamina - Chandra Asri Bangun Kilang Petrokimia

Eko Budhiarto | Rabu, 26/08/2020 10:21 WIB
  Tekan Impor, Pertamina - Chandra Asri Bangun Kilang Petrokimia Pertamina, Petrokimia, Chandra Asri

beritakaltara.com - PT Pertamina (Persero) melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menggandeng PT Chandra Asri Petrochemical Tbk guna membangun kilang petrokimia. Kerja sama ini bertujuan untuk menekan impor petrokimia.

Petinggi kedua perusahaan telah meneken Head of Agreement (HoA) terkait kerja sama tersebut. Penandatanganan HoA antara Pertamina dengan Chandra Asri Petrochemical tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT KPI Ignatius Tallulembang dan Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Erwin Ciputra di Jakarta, Selasa (25/8/2020).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan dokumen yang ditandatangani terkait dengan komitmen untuk kajian bersama dalam sinergi proyek petrokimia antar kedua perusahaan.

“Pada Tahun 2019, waktu itu kita melakukan penjajakan secara umum untuk melihat potensi kerja sama, melihat peluang pengembangan petrokimia dalam rangka menurunkan impor. Hal tersebut sesuai dengan arahan Bapak Presiden dan kebijakan pemerintah untuk mendorong pembangunan pabrik yang menghasilkan subtitusi impor,” ujar Nicke.

Pertamina bersama dengan Chandra Asri, kata dia, bersiap mengembangkan kilang petrokimia. Apalagi, Pertamina sudah memiliki kilang yang diupgrade dengan kemampuan berbasis petrokimia.

“Kita punya RDMP Balikpapan, Balongan, Cilacap, Dumai kita upgrade dan tingkatkan kerja sama hulu dan hilir. Kemudian agar bagaimana produk petrokimia di Indonesia bisa kompetitif dan bisa masuk dan leading di Asia itu tugas kita bersama,” katanya.

Sementara itu Komisaris PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Agus Salim Pengestu mengaku senang dengan adanya kerja sama dengan Pertamina dan berharap industri petrokimia di Indonesia semakin maju.

“Setelah ini kita dapat mulai studi kelayakan, selain itu ada banyak opportunity eksplorasi bisnis petrokimia dalam negeri maupun Asia," katanya.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US