• Nasional

2.782 Orang Mengungsi Akibat Aktivitas Gunung Ili Lewotolok

Fadli | Senin, 30/11/2020 10:05 WIB
2.782 Orang Mengungsi Akibat Aktivitas Gunung Ili Lewotolok Gunung Ili Lewotolok, Lembata, Nusa Tenggara Timur

beritakaltara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan sebanyak 2.782 orang mengungsi sebagai dampak peningkatan aktivitas Gunung Ili Lewotolok, Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan Gunung Ili Lewotolok kini berstatus level III atau “Siaga”.

Sebelumnya, Gunung Ili Lewotolok yang berlokasi di Kabupaten Lembata mengalami erupsi pada Minggu pukul 09.45 waktu setempat.

Tinggi kolom erupsi mencapai 4 ribu meter di atas puncak dengan kolom abu kelabu tebal condong ke arah timur dan barat.

Para pengungsi berada di enam titik pengungsian, yakni Kantor Bupati lama sebanyak 2.029 orang, sebanyak 32 orang di Aula Ankara, 140 jiwa di Lewoleba Tengah, 228 orang di Tapolangu, 15 orang di Desa Baopana, dan 228 jiwa di Kantor Badan Kepegawaian Daerah.

“Pola pengungsian Gunung Ili Lewotolok disesuaikan seperti pola pengungsian Gunung Merapi, dengan mengutamakan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19,” kata Raditya melalui siaran pers, Senin.

Belum ada laporan korban jiwa akibat aktivitas gunung api ini hingga Minggu malam.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur dari level II atau “Waspada” ke level III atau “Siaga”.

Kenaikan status ini berlaku sejak Minggu, 29 November 2020 pukul 13.00 waktu setempat.

“PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 km dari kawah puncak,” ujar Raditya.

Potensi bahaya Gunung Ili Lewotolok berupa lontaran batu atau lava pijar ke segala arah, hujan abu lebat yang penyebarannya dipengaruhi arah dan kecepatan angin, serta awan panas ke arah bukaan kawah di sisi tenggara.

PVMBG juga mengingatkan bahaya lain berupa longsoran material lapuk yang berada di kawah puncak ke arah tenggara maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung.

Raditya menuturkan masyarakat sekitar diminta menggunakan masker untuk mengurangi dampak abu vulkanik terhadap kesehatan.(Anadolu Agency)

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US