• Nasional

Perpadi Sayangkan Impor Beras 300 Ton, saat Petani Menjelang Panen Raya

Asrul | Senin, 18/01/2021 07:12 WIB
Perpadi Sayangkan Impor Beras 300 Ton, saat Petani Menjelang Panen Raya Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang Sugiarto menegaskan kondisi perberasan Indonesia lima tahun ke depan tetap tersedia bahkan selalu tersedia lebih dari cukup sepanjang waktu.

Jakarta, Beritakaltara.com - Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Sutarto Alimoeso menyayangkan masuknya beras impor biasa yang berlabel khusus sebanyak 300 ton di Pasar Cipinang.

"Kalau kami untuk melindungi petani dan pasar dalam negeri sebenernya, apalagi bulan-bulan begini impor itu sebenarnya sesuatu yang sudah atau nggak mesti lagi," ujar Sutarto kepada jurnas.com, Jakarta, Minggu (17/1).

Selain stok beras dalam negeri saat ini sedang di posisi aman, jelas Sutarto, petani dalam negeri juga sebentar lagi akan melakukan panen raya di sejumlah daerah di pelosok Indonesia.

"Jadi begini, tahun 2020 itu kan produksi kita surplus atau stok akhir tahun diperkirakan sekitar 7,4 juta ton. Itu satu. Kedua, harga juga tidak terjadi lonjakan. Ketiga, pasar umum lesu karena Bansos," terang Sutarto.

"Jadi kondisi ini kalau kemudian digelontorkan beras-beras (impor, Red) ini kan pasti mengganggu pasar. Nah, kalau mengganggu pasar akhirnya kan mengganggu serapan pasar dari produksi dalam negeri padahal bulan depan ini sudah akan panen," sambungnya.

Selama ini, impor beras hampir selalu dilakukan ketika panen terjadi di setiap daerah. Karena itu, Sutarto meminta pemerintah memperhitungkan lebih detail waktu impor beras agar tidak merugikan para petani dalam negeri.

"Tapi yang jelas impor beras khusus itu seyogyanya harus dihitung betul. Makanya kalau saya, saya sudah lama sih mengusulkan beras khusus yang yang betul khusus itu ya beras Basmati, yang memang benar-benar kita belum bisa nanam," ujar Sutarto.

Sebagai informasi, per Jumat (15/1) kemarin, stok beras di Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog masih sekitar 971.000 ton. Stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga beberapa bulan ke depan.

"Stok sekarang masih lumayan banyak karena penyaluran belum begitu kencang. Masih 971.000 ton," ujar Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal kepada Kontan.co.id, Jumat (15/1).

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US