• Nasional

Sekjen PBB Desak Masyarakat Internasional Terlibat dengan Taliban

Asrul | Selasa, 14/09/2021 08:51 WIB
Sekjen PBB Desak Masyarakat Internasional Terlibat dengan Taliban Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres. (Foto: AFP)

Kabul, Beritakaltara.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres mendesak masyarakat internasional untuk terlibat dengan Taliban dan untuk memberikan "saluran hidup" bantuan yang sangat dibutuhkan kepada warga Afghanistan.

Guterres berada di Jenewa untuk menjadi tuan rumah konferensi donor yang bertujuan mengumpulkan ratusan juta dolar untuk negara yang dilanda kekerasan, yang diambil alih oleh Taliban bulan lalu dalam serangan kilat yang mengejutkan pasukan Amerika Serikat (AS) yang mundur.

Secara keseluruhan, kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengatakan negara-negara donor menjanjikan total US$1,2 miliar dalam bantuan, tetapi tidak mengatakan berapa banyak yang telah dialokasikan untuk seruan cepat PBB sebesar US$600 juta untuk mendanai bantuan darurat selama sisa tahun ini.

Seruan kilat diluncurkan di tengah kekhawatiran bahwa kekurangan gizi membayangi banyak orang, dan mungkin bahkan kelaparan, dengan perpindahan massal di negara itu dan musim dingin yang semakin dekat.

Guterres mengatakan yakin bantuan dapat digunakan sebagai pengaruh dengan ekstremis Islam untuk memperbaiki hak asasi manusia, di tengah kekhawatiran akan kembalinya pemerintahan brutal yang menjadi ciri rezim Taliban pertama dari tahun 1996 hingga 2001.

"Tidak mungkin memberikan bantuan kemanusiaan di Afghanistan tanpa melibatkan otoritas de facto," kata Guterres kepada para menteri yang menghadiri pembicaraan Jenewa, dikutip dari Retuers, Selasa (14/9).

"Sangat penting untuk terlibat dengan Taliban pada saat ini," sambungnya.

Guterres mendesak negara-negara untuk menemukan cara untuk memungkinkan suntikan uang tunai dalam ekonomi Afghanistan guna mencegah keruntuhan langsung yang akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi Afghanistan dan kawasan yang lebih luas.

"Saya tidak berpikir bahwa jika otoritas de facto suatu negara berperilaku buruk, solusinya adalah melakukan hukuman kolektif kepada rakyatnya," katanya.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US