• Kalimantan Utara

Rombongan Ibu Eks Kebakaran Datangi Kantor Pemkot Tarakan

Asrul | Rabu, 02/02/2022 16:15 WIB
Rombongan Ibu Eks Kebakaran Datangi Kantor Pemkot Tarakan Ulfa bersama rombongan ibu-ibu eks korban kebakaran Belakang Hotel Ramayana Kelurahan Sebengkok saat mendatangi Pemkot Tarakan, Rabu (2/2/2022).

Kalimantan Utara - Total sekitar 16 ibu-ibu mendatangi Kantor Pemkot Tarakan siang tadi, Senin (2/2/2022). Kedatangan rombongan ibu-ibu ini ingin meminta kepastian perpanjangan tempat tinggal sementara di Rusunawa kepada Pemkot Tarakan untuk selama beberapa bulan ke depan.

Dikatakan Ulfa, mewakili rombongan ibu-ibu yang merupakan eks korban kebakaran ini, kedatangan ia bersama rombongan ingin meminta kepada Pemkot Tarakan agar bisa diberikan perpanjangan waktu.

Sebelumnya mereka yang menghuni sementara Rusunawa sudah mendapatkan bantuan selama dua bulan.

“Makanya kami datang ke sini untuk minta diperpanjang. Sampai kami bisa membangun rumah atau minimal bisa bangun pondok yang bisa ditinggali,” beber Ulfa Rabu (2/2/2022). dilansir TribunKaltara

Ia melanjutkan, adapun perpanjangan waktu yang diberikan dari Gubernur Kaltara selama dua bulan sudah berakhir.

Sementara itu, ia bersama puluhan kepala keluarga (KK) lainnya di Rusunawa juga diminta untuk menyewa hunian sementara tersebut.

“Daripada kami menyewa, uangnya kan bisa dipakai beli kayu, paku buat bikin pondok. Saat kebakaran kemarin semua habis harta kami. Hanya baju di badan saja yang selamat,” keluhnya.

Sehingga ia meminta pihak Pemkot Tarakan agar diberikan perpanjangan waktu sampai seluruh korban terdampak kebakaran siap merelokasi diri pindah ke rumah masing-masing yang sudah selesai dibangun.

“Makanya kami minta kepada Pak Wali. Sampai kami bisa membangun pondok. Kami tidak mau dianaktirikan. Korban kebakaran Pasar Batu dulu dapat izin tinggal 1,3 tahun. Kami juga mau diperlakukan sama sampai 1,3 tahun,” harapnya.

Ia berharap Pemkot Tarakan dalam hal ini Wali Kota Tarakan bisa memberikan keringanan kepada 37 KK yang saat ini tinggal sementara di Rusunawa.

“Sudah ada sebagian keluar karena kami sudah mulai membayar harga sewa. Per lantai beda-beda. Tergantung tingkatannya. Kami tinggal di tingkat 5 Rp 425 ribu per bulannya,” ujar Ulfa.

Ia berharap, jika ada bantuan perpanjangan tempat tinggal tanpa harus menyewa, uang yang seharusnya digunakan membayar biaya sewa bisa dialihkan membeli kebutuhan membuat pokok.

“Daripada uang dipakai bayar sewa, lebih baik dibelikan kayu. Kami mohon jangan dianaktirikan. Korban eks kebakaran Pasar Batu dikasih 1,3 tahun,” jelas Ulfa.

Ia melanjutkan, pihaknya tadi belum bisa bertemu dengan Wali Kota Tarakan dr.Khairul, M.Kes. Dan hanya bertemu dengan perwakilan Pemkot Tarakan.

“Tadi sudah ketemu dengan mereka. Sudah di ACC katanya kami disampaikan tinggal menunggu besok atau lusa sudah ada kabar dari Pak Wali, entah dapatnya berapa bulan perpanjangan,” jelasnya.

Sejauh ini ia bersama puluhan KK lainnya yang terdampak baru membayar satu kali biaya sewa. Yakni terhitung per Februari 2022 ini.

“Harusnya bayar Januari, tapi dapat bantuan lagi satu bulan jadi dibayarkan sewa untuk Februari dari Gubernur Kaltara satu bulan. Nah bulan Februari ini kami harus bayar sewanya,” beber Ulfa.

Namun lanjutnya, pihaknya merasa lega karena sudah menerima kepastian dari pihak Pemkot Tarakan bahwa akan ada kabar baik paling lambat lusa, Jumat (4/2/2022).

“ Kemarin bapak-bapaknya yang datang ke sini tidak ada kabar baik malahan ditolak. Jadi kami emak-emak ini datang ke sini karena emak-emak bersuara lebih kencang,” pungkasnya.

 

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US