• Kesra

Puncak Pandemi Covid-19 Bakal Segera Diketahui

| Senin, 11/05/2020 03:07 WIB
Puncak Pandemi Covid-19 Bakal Segera Diketahui Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo

Beritakaltara.com - Pelaksanaan swab test yang masif di berbagai provinsi se-Indonesia diprediksi bakal tingkatkan jumlah penduduk yang positif Covid-19. Angka penduduk yang terinfeksi virus corona sepekan terakhir tak lepas dari hasil pemeriksaan real-time polymerase chain reaction (RT-PCR) yang sudah ada di berbagai provinsi.

"Tapi, ada yang menggembirakan. Ketika angka positif naik karena gencarnya tes, pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit dan meninggal justru menurun," ungkap Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo

Secara kumulatif, total penduduk Indonesia yang positif Covid-19 hingga pukul 12.00 WIB, Minggu (10/5/2020), mencapai 14.032. Itu adalah asil tes terhadap 158.273 spesimen dari 113.452 kasus.

Dari angka tersebut, 113.166 di antaranya menggunakan metode tes RT-PCR. Sisanya, 286 adalah hasil tes cepat molekul (TCM) di laboratorium yang selama ini digunakan untuk mendeteksi mycobacterium tuberculosis. Dari hasil tes yang sama, yang negatif 99.420.

Hasil pemantauan Kementerian Kesehatan (Kemkes) hingga Minggu (10/5/2020), pukul 12.00 WIB menunjukkan, jumlah kasus orang dalam pemantauan (ODP) 248.690, pasien dalam pengawasan (PDP) 30.317, terkonfirmasi positif 14.032 atau bertambah 387, yang sembuh 2.698 atau bertambah 91, dan meninggal 973 atau bertambah 14.

Puncak Covid-19 yang diharapkan Presiden Joko Widodo agar bisa terjadi akhir Mei 2020 bisa diketahui setelah satu pekan yang akan datang seiring dengan gencarnya swab test dan hasil pemeriksaan RT-PCR. Sebelumnya, demikian Doni, puncak positif Covid-19 sempat terjadi 17 April 2020, ketika kasus baru Covid-19 mencapai 436.

Angka positif Covid-19 harian sempat menurun ke angka 185 tanggal 20 April, tetapi kemudian naik lagi ke 436 tanggal 24 April. Setelah itu, ada beberapa puncak, misalnya 433 pada 1 Mei dan 484 pada 9 Mei. Sedang angka tertinggi adalah 533 yang diumumkan Sabtu (9/5/2020).

Karena itu, pemeriksaan lewat swab test dan laboratorium yang memiliki RT-PCR akan digencarkan. Dalam sepekan terakhir, hasil pemeriksaan RT-PCR meningkat signifikan, sehingga rata-rata spesimen per hari yang diperiksa meningkat dari 3.000 ke 7.000 per hari, lebih dari dua kali lipat.

Pada hari Jumat (8/5/2020) hingga Sabtu (9/5/2020), saat hasil Covid-19 diumumkan, pemeriksaan spesimen mencapai 9.630.

"Ini kemajuan luar biasa. Kami segera memberikan insentif kepada tenaga laboratorium agar pekan depan pemeriksaan per hari menembus 10.000 spesimen, target yang diberikan Presiden," kata Doni.

Saat ini, hanya empat provinsi yang belum memiliki fasilitas RT-PCR, di antaranya Sulawesi Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Maluku Utara.

Dalam waktu dekat, kata Doni, semua provinsi sudah harus memiliki fasilitas RT-PCR, bahkan ada provinsi yang memiliki lebih dari satu atau pun dua RT-PCR. Untuk provinsi yang belum memiliki fasilitas RT-PCR, hasil swab test bisa dibawa ke laboratorium di provinsi terdekat.

"Nanti, setelah tes masif dengan hasil RT-PCR, puncak Covid-19 sudah bisa ditetapkan," ungkap Doni. Dia menjelaskan, harapan Presiden agar puncak Covid-19 terjadi Mei tetap merupakan acuan Gugus Tugas.

Namun, terwujud-tidaknya puncak Covid-19 dalam waktu dekat, kuncinya adalah pada partisipasi dan kontribusi semua pihak. Bila semua pihak disiplin menjaga jarak, menjalankan sepenuhnya protokol kesehatan dan memiliki kesadaran kolektif yang kuat, puncak Covid-19 bisa terjadi akhir Mei.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US