Jakarta, Beritakaltara.com - Dosen senior dalam studi politik dan keamanan, Universitas Murdoch, Ian Wilson memberikan respons terhadap cuitan pegiat media sosial Denny Siregar yang menyindir Presiden BEM Universitas Indonesia.

Awalnya, Denny Siregar melalui akun Twitter miliknya @dennysiregar7 menyindir Presiden BEM UI tidak `jantan` lantaran mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan berlindung di balik institusi.

"Untuk adik mahasiswa, usahakan kalau mau mengkritik atau menghina presiden sekalipun pakai nama sendiri bukan bersembunyi di balik nama institusi. Jantan dong, masih remaja kok sudah bencong," kata Denny lewat akunnya, Senin (28/06).

Ian Walson menilai bahwa twit Denny Siregar menyiratkan adanya ancaman yang ditujukan untuk para mahasiswa yang mengkritik pemerintah.

Menurut Walson, selain ancaman Denny juga mencercah para mahasiswa dengan istilah homophonia untuk memberikan rasa takut kepada para mahasiswa agar segan untuk melayangkan ketidaksukaan terhadap kinerja pemerintah.

"Kelompok pro pemerintah menggunakan cercaan homofobia untuk mengancam organisasi mahasiswa yang kritis terhadap presiden," bunyi twit Ian lewat akun @iwilson69.

Sebelumnya, BEM UI tengah menjadi sorotan setelah memberikan kritik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kritik itu disampaikan BEM UI melalui akun Twitter mereka, @BEMUI_Official, Sabtu (26/06).

Dalam kritiknya, BEM UI memberi julukan terhadap Jokowi sebagai The King of Lip Service dengan menampilkan sebuah gambar dimana Jokowi memakai sebuah Mahkota.

"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya," tulis akun @BEMUI_Official.