• Kalimantan Timur

Cekcok dengan Istri, Ayah Tiri di Kukar Nekat Banting Anak hingga Tewas

Akhyar Zein | Selasa, 28/02/2023 16:57 WIB
Cekcok dengan Istri, Ayah Tiri di Kukar Nekat Banting Anak hingga Tewas Bocah berinisial AH (8) di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) tewas usai dianiaya sadis oleh ayah tirinya inisial RM (28). (dok.istimewa)

Kalimantan Timur - Bocah berinisial AH (8) di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) tewas akibat dianiaya sadis oleh ayah tirinya inisial RM (28). Pelaku membanting korban sebanyak lima kali lantaran cekcok dengan istrinya.

"Jadi awalnya tersangka ini cekcok dengan ibu korban, setelah itu korban yang sedang tidur dibangunkan paksa oleh tersangka dengan cara langsung didudukkan," kata Kapolsek Kembang Janggut AKP Rihard Nixon saat dihubungi detikcom melansir kaltimkini.com, Selasa (28/2).

Penganiayaan itu terjadi di rumah tersangka di Kecamatan Kembang Janggut, Kukar pada Sabtu (18/9). Tersangka sempat bertanya ke korban apakah ia memilih ibu atau ayah jika keduanya berpisah. AH menjawab akan ikut ibu.

"Terus ditanya lagi sampai ke tiga kali, karena ketakutan diubah oleh korban jawabnya ikut ayah. Tapi tersangka ini telanjur emosi, akhirnya anak itu diangkat pakai tangan dan dibanting ke lantai sebanyak lima kali," terangnya.

Korban kemudian diminta mandi karena ngompol saat dibanting. Namun pelaku kembali melakukan penganiayaan terhadap korban saat di kamar mandi. Bahkan setelah mandi korban kembali dianiaya lantaran dinilai lambat memakai baju.

"Begitu juga setelah mandi, karena korban dirasa tersangka lambat memakai baju, akhirnya korban ditendang hingga membentur dinding rumah dan dilanjutkan dipukul menggunakan sapu lidi," ungkapnya.

Dikatakan Rihard, tersangka kemudian mengikat tangan korban bersama ibunya, ikatan itu disambungkan ke badan pelaku. Alasannya agar korban dan istrinya tak dapat kabur dan melaporkan perbuatannya.

"Tapi setelah diikat ibu korban ini mau ke kamar mandi, akhirnya dibuka semua ikatan tali oleh tersangka,"

Sekitar pukul 02.00 Wita, korban yang kesakitan itu menangis, merasa terganggu, pelaku mengusir anak tirinya itu keluar dari rumah. Setelah di luar rumah penganiayaan pun berlanjut.

"Jadi tersangka ini kembali memukuli korban, ibunya hanya bisa mendengarkan anaknya teriak-teriak minta ampun, dan tak berani membela anaknya karena takut dengan tersangka," bebernya.

Setelah itu pelaku meminta korban kembali tidur. Namun karena merasa kesakitan, tersangka kembali mengusir korban untuk tidur di kamar mandi.

"Saat di kamar mandi anak ini masih meringis kesakitan, terus oleh ibunya disuruh kembali tidur disebelahnya bersama tersangka," ucap Rihard.

Saat pagi, sekitar pukul 06.00 Wita, pelaku meminta AH untuk mengusir ayam yang berada di teras rumah. Namun pada saat itu AH sudah tidak bernafas dan dinyatakan meninggal dunia.

"Karena panik, tersangka kemudian menelpon ibu kandungnya dan memanggil warga untuk memandikan jenazah korban," sebutnya.

Kasus penganiayaan itu baru terungkap setelah ibu korban melaporkan ke pihak berwajib pada Selasa (7/2). Saat melapor ibu korban meminta perlindungan polisi lantaran takut oleh tersangka.

Atas laporan itu polisi kemudian melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi lain, dan melakukan pengejaran terhadap pelaku.

"Kita kejar dan menggeledah lima rumah yang diduga tempat persembunyian tersangka tapi tersangka sudah mengetahui dan berhasil kabur," ujarnya.

Hingga pada Sabtu (25/2) polisi kemudian mendapatkan informasi keberadaan pelaku melalui akun media sosial. Sebab pelaku kerap meng-upload dirinya di tiktok.

"Ya kita dapati di kabupaten Paser karena tersangka aktif meng-share dirinya di akun tiktok," paparnya.

Saat diamankan, kepada polisi, RM mengakui semua perbuatannya. Ia berdalih emosi lantaran usai terlibat cekcok dengan istri.

"Tersangka sudah kita amankan dan kini masih menjalani pemeriksaan intensif," pungkasnya.

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US