• Nasional

Trump Lengser, Ekonomi Iran Sambut Fase Baru

Asrul | Senin, 25/01/2021 06:40 WIB
Trump Lengser, Ekonomi Iran Sambut Fase Baru Presiden Iran, Hassan Rouhani berpidato di pertemuan para gubernur dan kepala pemerintah provinsi di Teheran pada 27 Januari 2020. (Foto: president.ir)

Teheran, beritakaltara.com - Presiden Hassan Rouhani meyakinkan bangsanya masa depan yang cerah bagi ekonomi Iran karena kegagalan perang ekonomi Amerika Serikat (AS) akan membuka babak baru dalam hubungan perdagangan.

Berbicara pada pertemuan markas besar koordinasi ekonomi pemerintah di Teheran pada Minggu (24/1), Rouhani memperkirakan bahwa situasi ekonomi Iran akan membaik mengingat meredanya ekspektasi inflasi dan peningkatan ekspor minyak dan non-minyak.

Namun, dia menambahkan, musuh berusaha menghentikan atau memperlambat tren positif melalui propaganda media yang bermusuhan dan perang psikologis.

"Telah dibuktikan kepada pemerintah bahwa tujuan para direktur yang kalah perang ekonomi adalah mengganggu perdamaian ekonomi negara, dan hari ini mereka mencoba membuat kemenangan bangsa melawan perang ekonomi menjadi sia-sia dan pahit," kata Rouhani dilansir dari Press TV.

"Saya yakin para aktivis ekonomi dan rakyat tidak memperhatikan pernyataan dan tindakan seperti itu, dan terus melanjutkan aktivitas mereka dengan keyakinan, ketenangan dan harapan untuk cakrawala cerah ekonomi negara," sambungnya.

Rouhani lebih lanjut menekankan bahwa kegagalan perang ekonomi mantan Presiden AS, Donald Trump telah mengubah pandangan mitra dagang Iran, dengan hubungan ekonomi negara itu memasuki fase baru.

Iran telah berada di bawah serangkaian sanksi ilegal yang dijatuhkan oleh AS sejak 2018, ketika Trump menarik Washington dari kesepakatan nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

AS melancarkan apa yang disebut kampanye tekanan maksimum dan menargetkan negara Iran dengan langkah-langkah pembatasan "terberat yang pernah ada".

beberapa bulan terakhir, AS memperketat sanksi terhadap Iran, mengabaikan peringatan Teheran dan organisasi hak asasi manusia internasional bahwa pembatasan tersebut sangat menghambat perjuangan sektor kesehatan Iran melawan pandemi virus corona (COVID-19).

Terpopuler

Selengkapnya >>

FOLLOW US