Teheran, Beritakaltara.com -  Pemerintah Iran mengutuk tindakan agresi "brutal" rezim Israel terhadap rakyat Palestina di Yerusalem, dengan mengatakan kekejaman semacam itu harus segera diakhiri.

Disadur dari Press TV, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh pada hari Sabtu memuji perlawanan rakyat Palestina, terutama para pemuda di al-Quds.

Ia juga mendesak badan-badan internasional untuk mengambil tindakan guna mengakhiri tindakan tidak manusiawi rezim Israel terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan penodaan Masjid al-Aqsa.

Juru bicara Iran menunjuk pada kelanjutan pendudukan dan kejahatan Zionis terhadap Palestina dan menekankan pentingnya dukungan untuk perlawanan sampai pembebasan Palestina.

"Tanah Palestina adalah milik rakyat Palestina dan rezim Zionis adalah rezim yang merebut dan menduduki," kata Khatibzadeh.

Ia menambahkan, masalah Palestina hanya bisa diselesaikan dengan mengadakan referendum di antara penduduk utama tanah Palestina.

Polisi Israel dan kekerasan pemukim meletus di daerah itu pada Kamis malam dan berlanjut hingga Jumat, menyebabkan 110 warga Palestina terluka dan 50 lainnya ditangkap, menurut kantor berita resmi Palestina, Wafa.

Itu terjadi setelah ratusan pemukim Israel turun ke jalan di Kota Tua Yerusalem al-Quds pada hari Kamis, meneriakkan "Matilah orang Arab" dan "Orang Arab keluar" saat mereka memprotes melalui pusat kota dalam sebuah tindakan yang mereka klaim adalah untuk " memulihkan martabat Yahudi ”di Yerusalem al-Quds.

Juga, pada Jumat (23/4), puluhan ribu jamaah Muslim menemukan diri mereka dihadapkan oleh puluhan polisi Israel bersenjata, beberapa menunggang kuda, setelah mereka meninggalkan Masjid al-Aqsa, yang menyebabkan bentrokan antara kedua belah pihak.

Warga Palestina berunjuk rasa di dalam kompleks Masjid al-Aqsa untuk memprotes polisi Israel dan kekerasan pemukim terhadap jamaah sambil membawa bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan menentang pelanggaran rezim Israel di Yerusalem al-Quds.